jpnn.com - CIREBON - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, kenaikan anggaran dana desa setiap tahun menjadi bukti pemerintah sangat memprioritaskan desa sebagai salah satu program utama pembangunan.
"Membangun dan memberdayakan desa menjadi perhatian pemerintah. Ini dibuktikan dengan kenaikan dana desa hingga 125 persen pada tahun ini. Tahun lalu, pemerintah memberikan dana desa sekitar Rp 300 juta per desa. Tahun ini menjadi Rp 600 juta - Rp 800 juta per desa," ujar Marwan dalam pesan elektronik yang diterima, Senin (30/5).
BACA JUGA: Penyuap Pejabat MA Dituntut Empat Tahun Bui
Meski dana desa yang disalurkan sangat besar, kata Marwan, keberhasilan tujuan tak akan tercapai tanpa campurtangan seluruh elemen masyarakat. Karena itu mantan anggota DPR ini mengajak semua pihak ikut terlibat. Termasuk para alumni pesantren, aktif mengawasi penggunaan dana desa agar tepat sasaran.
Menurut Marwan, imbauan ini telah berulangkali disampaikan. Termasuk saat melakukan sosialisasi dana desa di hadapan ribuan masyarakat umum, para alumni pesantren dan santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/5) kemarin.
BACA JUGA: TOP! Mabes Polri Tak Keberatan KPK Jemput Paksa Anggotanya
"Dana desa digunakan untuk tiga hal. Pertama, pembangunan infrastruktur desa semisal irigasi desa, talud dan drainase. Kemudian pembangunan sarana dan prasarana desa seperti Posyandu dan PAUD," ujarnya.
Dana desa kata tokoh asal Pati, Jawa Tengah ini, juga dapat digunakan bagi pengembangan kapasitas ekonomi desa. Contohnya, mengembangkan koperasi, peternakan desa, pertanian desa dan Badan Usaha Milik Desa.
BACA JUGA: Penyuap Damayanti Cs Klaim jadi Korban
"Perlu dicatat, dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun kantor desa atau hal lain di luar tiga hal tersebut," ujarnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Minta KPK Kawal Megaproyek Pembangkit Listrik
Redaktur : Tim Redaksi