Catat, Ini Pentingnya Keseimbangan Mikrobiota Saluran Cerna untuk Kesehatan Anak

Minggu, 01 Oktober 2023 – 00:02 WIB
Acara research sharing bertajuk Real World Evidence: From Research to Clinical Practice on Biotics. Foto: Dok IMERI FKUI

jpnn.com, JAKARTA - Mikrobiota saluran cerna merupakan kumpulan dari berbagai mikroorganisme, yang hidup di saluran cerna, termasuk bakteri.

Jumlah mikrobiota saluran cerna bisa mencapai triliunan. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia.

BACA JUGA: Mikrobiota Usus Kunci Pengobatan Penyakit Barat

Oleh karena itu, mikrobiota saluran cerna memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan anak. Upaya menjaga keseimbangan mikrobiota saluran cerna yang didominasi oleh mikrobiota “sehat” menjadi hal yang banyak disoroti tidak saja oleh ilmuwan tetapi juga masyarakat.

Direktur dari Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (IMERI FKUI) Prof. Badriul Hegar menyampaikan bahwa kajian mengenai mikrobiota saluran cerna yang dikaitkan dengan kesehatan saluran cerna maupun kesehatan anak secara keseluruhan, terus meningkat dan hasilnya juga menjanjikan.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil kajian mikrobiota saluran cerna. Gangguan keseimbangan mikrobiota saluran cerna adalah penyebab penyakit, bukan sebaliknya.

BACA JUGA: ASPADIN: Hentikan Kampanye Negatif terhadap Produk AMDK, Bersaing Sehat!

Komposisi dan kompleksitas mikrobiota saluran cerna bayi berbeda pada setiap situasi, sehingga menyulitkan peneliti mengambil sebuah kesimpulan. Begitu juga ada peran faktor genetik, sehingga menambah kesulitan dalam pemahamannya.

Dengan demikian, meski telah banyak kajian yang dilakukan, tetap masih banyak gap yang belum terjawab oleh para peneliti.

BACA JUGA: Langkah Promotif Preventif Diperkuat, Dana Jaminan Sosial Kesehatan Terpantau Sehat

Hal ini tentunya menjadi tantangan pula bagi IMERI FKUI, sebagai pusat riset untuk berkontribusi menjawab gap yang ada melalui peneliti-penelitinya.

Oleh karena itu, IMERI FKUI sangat tertarik dengan topik yang diajukan pada acara ilmiah “research sharing” kali ini, yaitu Real World Evidence: “From Research to Clinical Practice on Biotics.”.

Special Professor of Intestinal Microbiology at the Wageningen University, yang juga sebagai Director of the Gut Biology & Microbiology Platform Danone Nutricia Research, the Netherlands, Prof. dr. Jan Knol dalam presentasinya menjelaskan bahwa saluran cerna merupakan tuan rumah dari 70-80 persen sel kekebalan dan mikrobiota, keduanya mendukung kekebalan tubuh maupun tumbuh kembang manusia.

Perkembangan usus dan mikrobiota di awal kehidupan berpengaruh terhadap fungsi pencernaan dan penyerapan (metabolisme), fungsi imunitas, keterkaitan silang antara saluran cerna dan otak (nyeri, rasa kenyang hingga suasana hati).

“Sejak awal kehidupan, mikrobiota saluran cerna mudah sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti makanan, lingkungan dan juga cara kelahiran,” ujar Prof. dr. Jan Knol.

Knol menambahkan bahwa metode persalinan dapat menentukan jenis mikrobiota yang nantinya akan menghuni usus anak.

Pada proses kelahiran, anak akan terkena paparan pertama dengan komunitas mikrobiota maternal (vagina, feses, ASI, mulut dan kulit) yang akan mempengaruhi kematangan usus, perkembangan metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk itu dibutuhkan pemberian nutrisi termasuk ASI eksklusif sebagai cara terbaik untuk mendukung perkembangan mikrobiota sehat untuk memperkuat sistem imunitas karena di dalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota sehat.

Kombinasi nutrisi inilah yang terbukti mampu untuk mendukung mengembalikan kolonisasi atau keseimbangan bakteri baik pada saluran cerna si kecil yang lahir secara caesar.

"Hal ini merupakan contoh penting bagaimana konsep biotik dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan melalui makanan yang tepat sejak awal kehidupan, serta untuk memahami pentingnya peranan mikrobiota saluran cerna terhadap kesehatan secara keseluruhan," ungkapnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler