jpnn.com - JAKARTA – Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI sudah mulai bergulir.
Jika tak ada aral, maka pemungutan suara pilkada di ibu kota negara bakal dilangsungkan pada 15 Februari 2017.
BACA JUGA: Kecantikan dan Popularitas Annisa Pohan Bisa Dongkrak Citra Mas Agus
Sejauh ini ada tiga pasang yang bakal bersaing sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
BACA JUGA: Warga tak Punya e-KTP Tetap Bisa Nyoblos
Lembaga survei pun sedang mulai mengukur elektabilitas para pasangan calon.
Namun, pakar fengsui Suhu Yo sudah punya gambaran tersendiri tentang peringkat perolehan suara ketiga pasang calon pada saat coblosan nanti.
BACA JUGA: Inilah Tim Sukses Anies-Sandiaga di Pilkada DKI
Dalam penerawangan Suhu Yo, figur Ahok sebagai calon incumbent masih akan mengungguli dua pesaingnya.
“Peruntungan Ahok itu masih unggul 80 persen,” kata Suhu Yo kepada JPNN.com, Rabu (28/9).
Namun, katanya, kondisi berbeda bisa terjadi apabila Ahok tidak didukung partai politik.
”Kalau kemarin Ahok didukung sama independen mungkin kalah,” ucap Suhu Yo menyodorkan prediksi tentang calon gubernur yang diusung PDIP, Hanura, Golkar dan NasDem itu.
Sedangkan untuk peluang Anies, sambung Suhu Yo, masih belum bisa mengalahkan dominasi Ahok. Suhu Yo bahkan menyebut Anies untuk penggembira saja.
“Kalau seperti Anies kelihatannya cuma penggembira saja. Itu sih pasti jauh-jauh hari sudah kalah, karena belum ada karya apa-apa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Suhu Yo ketika ditanya mengenai peluang Agus Yudhoyono.
Menurut dia, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu malah tak memiliki peluang untuk menang.
“Kalau Agus masih anak bawang yah, itu jauh sekali buat menang,” ungkap Suhu Yo.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Biarkan Media Sosial Nodai Pilkada DKI
Redaktur : Tim Redaksi