jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini untuk bekerja, bukan mengumpulkan massa. Ketika masyarakat ramai berkumpul menyambut, itu bukan kehendak Jokowi.
Dia meyakini tidak ada unsur kesengajaan dalam kerumunan massa saat Jokowi tiba di Maumere, NTT. "Kita tidak boleh berprasangka buruk pada rakyat yang ingin melihat secara langsung presiden pilihannya," ujar Irma di Jakarta
Irma menilai kerumunan massa di Maumere, berbeda dengan kerumunan massa acara pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta.
"Presiden ke NTT dalam melaksanakan tugas negara. Kerumunan di NTT tidak disengaja dan tidak direncanakan," tegas Irma.
BACA JUGA: Benny: Presiden Jokowi Mau Menguji Kapolri, Punya Nyali atau Tidak
Meski demikian, menurut dia, protokol presiden dan protokol pemerintah daerah sebaiknya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting di masa pandemi covid-19.
Namun menurut dia, tidak tepat juga bila masalah ini sampai dilaporkan ke polisi. Menurut dia, Jokowi sampai melambaikan tangan lewat jendela atas mobil karena tidak mau mengecewakan rakyat.
BACA JUGA: Apa Perlu Habib Rizieq Jadi Presiden agar Tidak Diproses Hukum Seperti Jokowi?
"Kunjungan presidan adalah tugas resmi. Jika ada hal-hal di luar rencana, itu tanggung jawab protokol," imbuhnya.
Dia menilai ada tiga hal yang perlu dilakukan setelah kerumunan warga di Maumere. "Pertama, Istana harus mengklarifikasi. Kedua, mengkaji ulang protap kunjungan presiden di masa pandemi," kata Irma.
Kemudian, pemerintah perlu meningkatkan penanganan pandemi. "Vaksinasi di NTT harus diprioritaskan atau menjadi wilayah prioritas vaksinasi," pungkasnya. (flo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Natalia