jpnn.com, JAKARTA - Polri telah menyiagakan personel gabungan dengan jumlah besar untuk mengamankan jalannya pemungutan suara pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 nanti.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada 65 ribu personel gabungan dari Polri, TNI dan perlindungan masyarakat (Linmas) yang siap dikerahkan. Menurutnya, angka itu melebihi jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 atau Aksi 212.
BACA JUGA: Anak Buah Bang Yorrys Bergerak jika TPS Diacak-acak
"Itu sudah banyak dan lebih banyak dari Aksi 212. Baik di TPS (tempat pemungutan suara, red) maupun kekuatan stand by," ujar Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta (17/4).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga mengatakan, pihaknya tidak ingin adanya gerakan-gerakan atau kelompok masyarakat untuk memobilisasi massa dari luar DKI. Contohnya adalah kegiatan Tamasya Al Maidah.
BACA JUGA: Ada Sembako Murah di Jakpus, Tim Ahok Lapor ke Bawaslu
Sebab, kata Tito, di TPS sudah ada sistem tersendiri untuk mengamankan pelaksanaan coblosan dan mencegah kecurangan. Misalnya ada petugas dari Panwas ataupun saksi-saksi pasangan calon.
Karenanya Tito mengkhawatirkan keberadaan massa yang terlalu besar di satu TPS akan memberikan kesan intimidasi. Padahal, pemilihan harus bebas dari tekanan dan ada jaminan kerahasiaan.
BACA JUGA: Ssttt... Rumah Anggota DPR Dipakai untuk Gudang Sembako Murah Ahok-Djarot
"Pemilih harus bebas dari rasa takut dari apa pun juga. Inilah esensi dari demokrasi," katanya.(cr2/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Sita Buku Tabungan, GNPF-MUI Kesulitan
Redaktur : Tim Redaksi