jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah masih memegang komitmen mengurangi impor bahan pangan. Salah satunya ialah beras medium untuk konsumsi masyarakat di seluruh tanah air.
“Jangan kita tergantung dari luar. Baik itu beras, jagung, kedelai, dan lain-lain,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis Minggu kemarin (18/10).
BACA JUGA: Impor Beras Bukti Pemerintah Abai Terhadap Petani Lokal
Komitmen itu tentu harus dibarengi dengan peningkatan produktivitas hasil pertanian dalam negeri. Salah satu jalannya, lanjut dia, adalah dengan penerapan teknologi pertanian.
Seluruh kelompok tani, JK, perlu bergerak bersama-sama mengimplementasikan hal tersebut. “Ketika produktivitas dalam negeri bisa ditingkatkan, nilai impor pangan juga bakal berkurang,” tandasnya.
BACA JUGA: KPR Subsidi Indonesia Timur Makin Tumbuh Pesat, Ini Datanya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari-Agustus 2015, Indonesia mengimpor beras khusus dari berbagai negara tetangga. Jumlahnya sebanyak 225.029 ton senilai 97,8 juta dolar AS. Jumlah tersebut berkurang 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 259.108 ton dengan nilai 122,5 juta dolar AS. (dyn/jos/jpnn)
BACA JUGA: Lima Startups Masuk Program Akselerasi Indosat Ideabox
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Dorong Produk UMKM Berorientasi Ekspor
Redaktur : Tim Redaksi