jpnn.com, KEPULAUAN MERANTI - Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengunjungi Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (31/8). Didampingi sang istri Nindya, Iqbal memberikan arahan kepada jajarannya di Polres Kepulauan Meranti sekaligus meresmikan sarana di sana.
Iqbal mengawali kegiatannya dengan menandatangi prasasti Mapolres Kepulauan Meranti itu.
Kepada jajarannya di Meranti, Iqbal memberikan catatan tangan yang begitu mendalam.
BACA JUGA: Silaturahmi di Ponpes, Irjen Iqbal Mohon Ulama Doakan Polisi Selalu Dibimbing Allah
"Kemuliaan seorang polisi ada pada kecintaan masyarakatnya. Lindungi, layani, dan ayomi masyarakat dengan tulus, ikhlas," tulis Iqbal dalam pesannya.
Eks Kadiv Humas Polri itu juga mengingatkan menjadi anggota Polri merupakan panggilan jiwa.
BACA JUGA: Irjen Iqbal Tak Main-main soal Mafia Judi, 228 Tersangka Sudah Digulung
"Tidak ada yang memaksa. Bahkan dengan tetesan air mata dan mungkin darah kita perjuangkan untuk dapat mencapai cita-cita menjadi anggota kepolisian,” ujar Irjen Iqbal.
Eks Kapolda NTB itu menerangkan banyak kebanggaan yang dimiliki karena memilih profesi kepolisian.
BACA JUGA: Anak Buah Irjen Iqbal Ungkap 145 Kasus Perjudian dan Menangkap 228 Tersangka
"Tidak berhenti kebanggaan itu saja kita dapat. Istri kita menggunakan pakaian Bhayangkari. Banyak yang ingin menjadi sosok istri Bhayangkara, banyak,” tuturnya.
Namun, lanjut Iqbal, setiap polisi wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat setulus hati dan tanpa pamrih. Sebab, menurutnya, polisi merupakan pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Dengan menjalani tugas tersebut sepenuh hati, maka anggota Polri sudah memenuhi kewajibannya.
"Berikan ketulusan kepada masyarakat tanpa pamrih. Kita ini pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat tanpa pamrih kita penolong apa pun. Kita layani dengan sepenuh hati. Berikan yang terbaik untuk kepolisian. Berikan. Layani masyarakat sepenuh hati, berikan senyum secara humanis, berikan pertolongan walaupun kita harus berbasah-basah karena kehujanan, kepanasan, dan lain lain,” tegasnya.
Eks Wakapolda Jawa Timur itu juga meminta tolong kepada jajarannya agar tidak melukai masyarakat.
“Tolong, jangan sakiti hati masyarakat. Kalau masih belum berwawasan, kita belajar. Belum tahu perundang-undangan, kita belajar. Tetapi yang paling penting, kita jangan menyakiti hati masyarakat. Jangan sekali-sekali. Ingat pesan saya, tidak ketahuan pimpinan, tidak ketahuan komandan, tidak ketahuan organisasi, hati-hati Tuhan pasti akan membalas,” ujarnya.
Alumnus Akpol 1991 itu juga menyampaikan bahwa Kepulauan Meranti memiliki dinamika yang lebih dari daerah lainnya.
Meranti bertetangga langsung dengan negara luar sehingga ancaman-ancaman extraordinary crime juga banyak. Oleh karena itu, polisi-polisi yang berintegritas, yang punya wawasan beragam serta geopolitik penting dimiliki.
Namun, Iqbal mengingatkan hal yang tak kalah penting, yakni berakhlak baik.
Eks Kapolrestabes Surabaya itu juga memuji anak buahnya, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul yang inovatif dalam bekerja. Iqbal menilai Andi berprestasi dan calon pemimpin Polri masa depan. Apalagi pandangan yang diberikan kepada Kapolres Kepulauan Meranti itu bersifat objektif, di mana pria lulusan Akpol 2003 tersebut dinilai mampu berpikir visioner.
“Satu kata untuk Andi Yul, top banget, istimewa. Di Meranti saja sudah bisa berbuat seperti ini, apalagi di tempat lain," ucapnya.
Saat bersilaturahmi dengan forkopimda Meranti, Iqbal menyampaikan terima kasihnya atas apa yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Meranti lewat hibah dan pemberian bantuan dan lain-lain.
“Inilah adalah strategi cerdas dari Pak Bupati. Karena bupati dan seluruh stakeholder lainnya paham betul bahwa seluruh dinamika ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya yang di-manage selaku kepala daerah, landasannya adalah stabilitas keamanan, dinamika ekonomi dari pendapatan asli daerah, APBD dan lain-lain strategi itu memerlukan stabilitas keamanan,” tandas dia. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lemkapi Apresiasi Jajaran Irjen Iqbal yang Menyikat Sindikat Penimbun BBM
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga