Cathay Pacific Terjebak di Pusaran Kisruh Hong Kong

Rabu, 28 Agustus 2019 – 22:59 WIB
Cathay Pacific memecat dua pilot yang terlibat demonstrasi di Hong Kong. Foto: Pixabay

jpnn.com, HONG KONG - Perusahaan penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific Airways memperingatkan terhadap apa yang digambarkannya sebagai protes tidak sah yang direncanakan digelar di luar fasilitasnya pada Rabu (28/8).

Cathay Pacific menyatakan perusahaan tidak akan menoleransi kerusuhan dan setiap staf yang ikut dalam kegiatan tersebut. Perusahaan telah terjebak di dalam pusaran konflik antara pemerintah pusat di Beijing dan demonstran Hong Kong.

BACA JUGA: Tiongkok Bakal Gelar Latihan Militer di Perbatasan Taiwan

Dalam satu pernyataan pada Selasa malam (27/8), perusahaan penerbangan itu mengatakan polisi telah melarang protes yang direncanakan di sekitar Markas Cathay Pacific pada Rabu malam. Dengan demikian, aksi tersebut dianggap tidak sah.

"Cathay Pacific berharap bisa menekankan bahwa perusahaan ini sepenuhnya mendukung penegakan hukum dan semua hak kebebasan yang bersumber darinya," bunyi pernyataan itu.

BACA JUGA: Vietnam Mulai Gerah dengan Kelakuan Tiongkok di Laut China Selatan

BACA JUGA: Hong Kong Memanas, CEO Cathay Pacific Mengundurkan Diri

Protes di kota yang menjadi pusat keuangan Asia tersebut juga telah menimbulkan tantangan terbesar bagi penguasa Partai Komunis di Beijing sejak Presiden Xi Jinping memangku kekuasaan pada 2012. Pemerintah di Beijing telah mengirim peringatan jelas bahwa campur tangan keras mungkin dilancarkan untuk memadamkan kerusuhan.

BACA JUGA: Pariwisata Hong Kong Hancur Lebur Gara-Gara Demonstrasi

Carrie Lam, pemimpin Hong Kong yang menghadapi serangan, belum mengesampingkan kemungkinan pemerintahnya dapat memberlakukan kekuasaan darurat guna memadamkan protes. Wanita pejabat itu mengatakan dalam satu taklimat pada Selasa bahwa kerusuhan menjadi makin serius tapi ia yakin pemerintah dapat menangani krisis tersebut sendirian. (ant/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Asia Tenggara, Eropa Juga Dibanjiri Jutaan Warga Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler