CATL Bakal Merilis Baterai Natrium-ion Generasi Kedua

Selasa, 19 November 2024 – 09:47 WIB
Ilustrasi baterai untuk EV. Foto: ridho

jpnn.com - Berbagai inovasi terus dikembangkan dalam menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan listrik yang lebih ramah penggunaan.

Kepala ilmuwan CATL, Wu Kai baru saja mengumumkan pengembangan baterai natrium generasi kedua.

BACA JUGA: CATL Meluncurkan Baterai untuk Bus Listrik, Diklaim Bisa Dipakai Hingga 1,5 Juta Km

Rencananya, baterai kendaraan listrik terbaru itu akan diluncurkan pada 2025.

Wu Kai dalam acara World Young Scientists Summit menjelaskan perbedaan utama baterai natrium-ion generasi kedua, ialah baterai dapat dikosongkan secara normal pada suhu yang sangat rendah, yakni -40 derajat celcius.

BACA JUGA: CATL Rilis Baterai Khusus Mobil Hybrid, Jarak Tempuh Hingga 400 Km

Selain itu, baterai tersebut telah menunjukkan kinerja keamanan yang lebih baik dan ketahanan terhadap suhu rendah, dengan tetap mempertahankan kepadatan energi.

Saat ini, kepadatan energi resmi dari baterai natrium-ion baru tersebut belum dilaporkan, tetapi diketahui bahwa CATL bertujuan untuk melampaui 200 Wh/kg.

BACA JUGA: CATL Rilis Baterai Mobil Listrik Yang Bisa Menggandakan Pengisian Daya 4 Kali Lipat

Meskipun baterai tersebut akan diluncurkan pada 2025, produksi massal diperkirakan baru akan dilakukan dua tahun kemudian.

Ilmu di balik baterai natrium besi mirip dengan litium-ion, dengan menyimpan energi listrik untuk pergerakan ion antara elektroda positif dan negatif.

Saat ini, baterai natrium-ion memiliki karakteristik yang lebih baik dalam hal keamanan dan ketahanan suhu rendah, tetapi baterai ini tidak memiliki kepadatan energi setinggi litium-ion.

Oleh karena itu, hal itu memberi baterai natrium-ion keunggulan dalam penggunaan di wilayah dingin.

Secara teori seharusnya ada juga keunggulan biaya, tetapi saat ini baterai natrium-ion lebih mahal daripada baterai litium-ion.

Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh skala ekonomis untuk baterai litium-ion, sementara baterai natrium-ion di sisi lain, diproduksi dalam jumlah yang lebih kecil dan kurang efisien.

Yang lebih menghambat perkembangan adalah jatuhnya harga litium baru-baru ini.

Sementara itu, awal tahun ini BYD menyampaikan pengembangan baterai sodium-ion BYD telah memasuki tahap kedua seputar (pengurangan) biaya, dan biaya BOM (bill of materials)-nya diharapkan setara dengan baterai lithium iron phosphate pada 2025 dan akan kurang dari 70 persen dari baterai lithium iron phosphate dalam jangka panjang.

CATL mendemonstrasikan baterai sodium-ion generasi pertamanya pada 2021.

Baterai itu menarik perhatian media luas karena kepadatan energinya yang tinggi, kemampuan pengisian cepat, stabilitas termal sangat baik, dan kinerja suhu rendah baik.

Saat itu, Robin Zeng selaku CEO CATL mengatakan bahwa tujuan riset dan pengembangan untuk baterai sodium-ion generasi berikutnya ialah agar kepadatan energinya mencapai lebih dari 200 Wh/kg.

Tidak jelas berapa banyak baterai sodium yang telah digunakan dalam situasi dunia nyata.

Namun, diketahui bahwa produsen otomotif Chery dan JAC telah meluncurkan mobil menggunakan baterai tersebut, dan Aida serta Yadea telah menggunakannya pada skuter.

Laporan mengklaim bahwa baterai natrium-ion generasi kedua CATL akan menggantikan 20 hingga 30 persen baterai lithium-ion fosfat pada kendaraan kecil atau jarak pendek.

Pada Januari 2024, BYD (Xuzhou) memulai pembangunan proyek baterai natrium-ion dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 30 GWh.

Awalnya, proyek ini dimaksudkan untuk memproduksi baterai dengan kepadatan energi 105 Wh/kg, yang kemudian meningkat menjadi kepadatan 130 Wh/kg.

Hal itu membuat klaim baterai CATL generasi kedua dengan 200 Wh/kg tampak tidak mungkin. (carnewschina/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SAIC-GM Kembangkan Baterai Mobil Listrik dengan Pengisian Daya Supercepat


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler