CBU Toyota Indonesia Jadi Primadona Pasar Global

Kamis, 09 Maret 2017 – 15:37 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatatkan kenaikan ekspor signifikan pada awal tahun.

Sebanyak 15.400 unit kendaraan utuh atau completely built up (CBU) diekspor TMMIN pada Januari 2017.

BACA JUGA: Agresif Buka Diler, Honda Target Jual 60 Ribu Unit

Jumlah tersebut meningkat sekitar 76 persen jika dibandingkan dengan total ekspor Toyota pada periode yag sama tahun lalu yang berjumlah 8.800 unit.

Hal tersebut membuktikan bahwa kendaraan CBU dari Indonesia makin diminati market global.

BACA JUGA: 2 Strategi BMW Hadapi Persaingan Ketat Pasar Premium

Kontributor utama ekspor Toyota adalah Fortuner dengan ekspor 5.000 unit. Porsinya mencapai 29 persen dari total ekspor kendaraan CBU bermerek Toyota.

Sedan Vios mencatatkan volume ekspor sebesar 2.500 unit dan Kijang Innova menyumbangkan 1.100 unit.

BACA JUGA: Seperti Ini Keistimewaan Motor Gede Terbaru Kawasaki

Model terbaru Toyota, yakni Sienta, mencatatkan volume ekspor 600 unit.

Model Toyota lain yang juga diekspor, yaitu Yaris, Avanza, Rush, TownAce atau LiteAce, dan Agya, membukukan angka sebanyak 6.200 unit.

Direktur Senior TMMIN Edward Otto Kanter menyampaikan, peningkatan ekspor tersebut dipicu dua hal utama.

Pertama, timing pergantian model di mana Toyota Kijang Innova dan Fortuner mendapatkan face-lift sehingga meningkatkan demand.

”Sienta akan menyasar pasar baru di Singapura dan Vietnam,” ujar Edward saat ditemui di sela-sela kunjungan ke Tanjung Priok, Rabu (8/3).

Selain itu, kenaikan diduga terjadi karena ada pasar baru yang meminta suplai kendaraan CBU dari Indonesia.

”Dalam kasus ini, contohnya adalah Vietnam. Biasanya Vietnam mengimpor kendaraan Toyota secara CKD (complete knock-down, Red), baik dari Thailand maupun Indonesia. Namun, mulai tahun ini, mereka memutuskan untuk mendatangkan secara CBU dari Indonesia,” jelasnya.

Selama ini, TMMIN mengekspor produknya ke 80 negara. Khusus untuk kendaraan yang diekspor secara utuh atau CBU, Toyota mengirimkan produknya ke 15 negara dari kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, sampai Timur Tengah.

Selain mengekspor kendaraan utuh, TMMIN mengekspor kendaraan setengah jadi atau CKD, komponen kendaraan, alat bantu produksi di proses pengepresan (dies), dan alat bantu produksi pengelasan (jigs).

TMMIN juga mengekspor mesin bensin dan etanol utuh tipe TR yang digunakan untuk seri kendaraan IMV seperti Fortuner dan Kijang Innova serta tipe NR untuk seri kendaraan penumpang seperti Vios, Yaris, dan Sienta.

Edward menerangkan, TMMIN menargetkan peningkatan ekspor 10 persen pada tahun ini.

”Bahkan, kalau kami bisa menjaga konsistensi volume ekspor 150 ribu unit per tahun, dalam waktu lima tahun ke depan, ekspor dua juta unit bisa tercapai,” urainya.

Dalam mewujudkan target tersebut, Toyota menjalankan beberapa strategi. Misalnya, pendalaman industri komponen lokal.

Toyota akan menggiatkan kolaborasi. Sebab, 70 persen komponen berasal dari pemasok dan 30 persen diproduksi secara mandiri.

”Dengan meningkatnya kualitas rantai pemasok, diharapkan Toyota bisa meningkatkan kualitas produk yang diekspor. Baik dalam bentuk kendaraan utuh, maupun berupa komponen dan mesin,” terang Edward.

Jika dilihat secara total, Toyota telah mencatatkan akumulasi volume ekspor kendaraan utuh 1.065.100 unit sejak kegiatan ekspor perdana Toyota pada 1987 hingga Januari 2017. (agf/c25/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik Rekor, Daihatsu Incar Produksi 5 Juta Unit


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
otomotif  

Terpopuler