jpnn.com - JAKARTA - Closed Circuit Television (CCTV) di Kantor Bupati Bengkulu Selatan dikabarkan rusak sejak April 2016 lalu. Fakta itu terkuak usai Badan Narkotika Nasional (BNN) mendapati ekstasi dan sabu-sabu di ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, belum lama ini.
Menanggapi itu, juru bicara BNN Kombes Slamet Pribadi sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab, proses penyelidikan akan menyulitkan karena tidak ada rekaman CCTV.
BACA JUGA: Untuk Urusan Ini, 7 Caketum Golkar Kompak
"Menghambat penyelidikan tentu. Rekamannya tidak ada," kata Slamet saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (15/5).
Hingga kini, kata Slamet, belum ada satu pun orang yang mengaku memiliki sabu-sabu dan ekstasi tersebut. Belum lagi, Mirwan terus berdalih ada orang yang mencoba menjebaknya dengan meletakkan narkoba itu di ruangannya.
BACA JUGA: Jokowi Pulang, Idrus Langsung Bermanuver
"Info dari BNNP Bengkulu semua merasa tidak ada yang memiliki. 10 orang sudah diperiksa, termasuk bupatinya," jelasnya.
Kendati demikian, tegas Slamet, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa pemilik narkoba tersebut. Apabila hasil labotorium menyebutkan Dirwan positif narkoba, maka BNN akan menetapkannya sebagai tersangka.
BACA JUGA: Mahyudin: Caranya Sudah Tidak Adil
"Kalau hasilnya keluar apakah ditingkatkan jadi penyidikan atau tidak. Itu kan jadi pertimbangan," ujar dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tujuh Kandidat Siap Melawan, Papa Novanto Kemana?
Redaktur : Tim Redaksi