jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah memerintahkan petugas lapangannya untuk mengecek satu per satu tanggul dan sungai besar untuk mencegah terjadinya banjir besar di musim penghujan tahun ini. Salah satu tanggul sungai yang dikhatirkan akan jebol saat volume air meningkat adalah tanggul Sungai Bengawan Solo.
Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air (SDA) Arie Setiyadi Moerwanto mengatakan bahwa daerah bantaran Sungai Begawan Solo selama ini telah menjadi resistensi banjir.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Terhambat, Akses Kualanamu Tersendat
"Daerah di sana jangan dianggap sebagai korban banjir, karena memang di sana sudah jadi resistensi banjir tiap tahunnya," kata Arie saat dihubungi Jawa Pos kemarin (24/11).
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa normalisasi sungai, waduk, dan tanggul menjadi prioritas di saat musim penghujan saat ini. "Pemerintah saat ini telah merampungkan pembangunan Waduk Rawa Jabung," ucap Arie.
Pengoperasian Waduk Rawa Jabung, lanjutnya, akan dapat mengatasi banjir di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo yang telah membanjiri Bojonegoro selama bertahun-tahun. Selain itu, air luapan dari Sungai Bengawan Solo akan dialirkan ke Waduk Rawa Jabung untuk selanjutnya dibuang ke laut.
Tidak hanya itu, Waduk Rawa Jabung yang memiliki luas 1500 hektar dan dapat menampung 30 juta meter kubik (m3) air juga akan dibantu dengan normalisasi dan penyudetan di Sungai Sedayu Lawas, sebelah timur Tuban untuk mengatasi masalah Sungai Bengawan Solo.
Sama dengan Waduk Rawa Jabung, Sungai Sedayu Lawas berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air Sungai Bengawan Solo menuju ke laut. "Sungai Sedayu Lawas dan sungai di Wonogiri juga sudah dikeruk dari proses pendangkalan," ujar Arie.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa prakiraan potensi banjir pada Desember depan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk Provinsi Jawa Tengah (Jateng) saja, terdapat lebih dari 20 titik yang berpotensi banjir. Di antaranya adalah Banyumas, Brebes, Cepu, Tuban, dan Kebumen. Seluruhnya, berpotensi banjir tingkat menengah.
"Kami update terus titik-titik rawan banjir meski dengan segala keterbatasan," ujar Arie.
Selain itu, Arie juga mengatakan bahwa pengecekan terhadap 200 waduk di seluruh Indonesia juga telah diprioritaskan. "Kami perintahkan agar waduk dijaga agar meredam puncak banjir. Ini perlu disiplin," ungkapnya. (dod)
BACA JUGA: MK Tunggu Laporan KPU Kota Gorontalo
BACA JUGA: Tahanan Lapas Labuhanruku Baku Hantam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivitas Meningkat, Sinabung Berstatus Awas
Redaktur : Tim Redaksi