jpnn.com, SOLO - Sekitar 50 ribu suporter diprediksi datang ke Solo untuk menyaksikan babak delapan besar Piala Presiden 2018. Mulai hari ini, gelombang puluhan ribu suporter akan memasuki Kota Bengawan.
Animo tinggi suporter itu tidak lepas dari lolosnya klub-klub legendaris dengan basis suporter sangat besar.
BACA JUGA: Cek, Ini Harga Tiket Babak 8 Besar Piala Presiden
Sebut saja Persebaya Surabaya, Arema Malang, dan Persija Jakarta. Lima tim lain sejatinya juga punya fans besar.
Namun, karena home base mereka di luar Jawa, diperkirakan tidak banyak suporter yang datang.
BACA JUGA: Gawat, Sriwijaya FC Tanpa Novan-NâDiaye di Babak 8 Besar
Kedatangan Bonek (suporter Persebaya) dan Aremania (fans Arema) mendapatkan atensi tersendiri dari Polresta Surakarta. Itu tidak lepas dari riwayat perseteruan kedua kelompok suporter.
Memang keduanya menunjukkan perubahan signifikan belakangan. Jauh lebih tertib. Namun, tetap saja kerawanan akan muncul saat mereka bertemu. Apalagi di jalan.
BACA JUGA: Arema FC vs Sriwijaya FC, Begini Komentar Adam Alis
Sebagai antisipasi, Polresta Surakarta akan memisahkan jalur yang bakal dilalui Bonek dan Aremania.
Dalam surat edaran yang dikirimkan Polresta Surakarta kemarin (1/2), Bonek akan dilewatkan jalur tengah, sedangkan Aremania selatan.
”Kami akan all-out mengamankan penyelenggaraan babak delapan besar Piala Presiden 2018,” kata Kabag Ops Polresta Surakarta Kompol Arief Joko, Kamis (1/2).
”Apalagi, turnamen ide dari Bapak Presiden, Pak Jokowi, asli Solo. Kami tidak ingin malu gagal mengamankan,” lanjutnya.
Di sekitar Stadion Manahan, 2.200 personel gabungan akan diterjunkan. Sedangkan pengamanan mobilisasi suporter sudah dikoordinasi di level polda. Termasuk Polda Jatim.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan, jajarannya juga akan all-out mengamankan rangkaian laga itu.
Apalagi, Bonek dan Aremania diprediksi menjadi kelompok suporter yang paling banyak tret-tet-tet ke Solo.
”Total pengamanannya ada 400 personel di sepanjang jalur berangkat dan pulang,” kata Barung.
Selain itu, ada 300 personel satuan Brimob yang disiagakan di Mapolda Jatim. Pengamanan kali ini menggunakan model estafet.
Artinya, personel pengamanan akan mengantar rombongan kedua suporter hingga batas kota.
”Misalnya, Polres Mojokerto ya dari awal masuk sampai batas kota saja, lalu gantian selanjutnya,” jelas dia.
Jumlah personel yang disiagakan di tiap polres jajaran di Jatim cukup beragam. Angkanya 100–500 personel.
Polres Ngawi, misalnya, akan menyiagakan 500 personel di sejumlah ruas jalan yang bakal dilewati dan sejumlah objek vital.
”Jalanan utama, stasiun, dan pertokoan yang paling utama,” tutur polisi dengan tiga melati di pundak itu.
Untuk memperkuat pengamanan, Polresta Solo juga berkoordinasi dengan kelompok suporter asli Solo, Pasoepati. Mereka diminta membantu mengamankan kedatangan Bonek dan Aremania.
Pasoepati diharapkan jadi peredam emosi bagi dua elemen yang ditakutkan bakal bertemu di jalanan Kota Solo.
’’Kami tegaskan agar Bonek ataupun Aremania berangkat berkelompok. Jangan mencar-mencar. Kami tidak ingin ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi,’’ ujar Kompol Arief Joko.
Arief meminta Bonek dan Aremania tidak keleleran seusai laga. Mereka harus langsung keluar Kota Solo, pulang ke rumah masing-masing, sesuai kesepakatan.
’’Saya tekankan, kami tidak main-main jika sudah mengeluarkan peraturan. Ini demi kebaikan bersama, agar kondisi tetap kondusif,’’ paparnya.
Dia menegaskan tidak pernah beranggapan buruk kepada Bonek dan Aremania. Arief sangat suka jika suporter sopan dan tidak mengganggu ketertiban umum. ’’Tidak menjarah, tidak bikin ulah. Itu saja,’’ ucapnya.
Sementara itu, pentolan Bonek Tulus Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian ataupun Pasoepati. Dia juga sudah menyetujui seluruh kesepakatan yang ada.
’’Kami apresiasi atas semua pihak yang sudah membantu agar pertandingan Persebaya bisa lancar,’’ tuturnya.
Dia juga mengingatkan rekan-rekan Bonek agar benar-benar menaati peraturan. Khususnya mereka yang melakukan estafetan. Diharapkan, Bonek bisa ikut bergabung dan masuk ke Solo bersama-sama.
’’Kalau sudah berkoordinasi dengan Pasoepati, ya tidak apa-apa. Pokoknya yang sopan dan taat peraturan,’’ ungkapnya. (rid/mir/JPR/idr/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Usia 3 Tahun Tewas Tersambar KA
Redaktur & Reporter : Soetomo