JAKARTA -- Pelaksanaan ujian nasional (UN) 2012 masih lama, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah ancang-ancang agar soal UN tidak bocorKeamanan distribusi dan penggandanaan soal dijanjkan akan menjadi fokus perhatian
BACA JUGA: PGRI Minta Semua Guru Dijadikan PNS
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan, antisipasi kebocoran ini berdasar hasil evaluasi pelaksanaan UN 2011 lalu.“Perdebatan UN sudah selesai dan tidak perlu diperdebatkan lagi
BACA JUGA: Anggaran Pendidikan Naik Rp20 Triliun di 2012
Persoalannya sekarang bagaimana cara melaksanakan UN dengan baikBACA JUGA: SBY Minta Antrian Guru Honorer Diperhatikan
Karena begitu UN bocor berkasnya, itu sudah bukan rahasia lagi,” ungkap Nuh kepada wartawan di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (30/11).Dalam pengamanan distribusi dan penggandaan soal ini, lanjut Nuh, pemerintah akan tetap bekerjasama dengan universitas serta pihak TNI dan KepolisianNamun dari sisi distribusi, pemerintah harus tetap bisa memastikan agar tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan soal yang akan diujikan.
“Maksudnya, jumlah soal, waktu pelaksanaan dan bahan soal atau mata pelajaran yang diujikan harus benar semuaKalau tahun kemarin kan terjadi kesalahan soalHarusnya pelajaran Sejarah ternyata yang dibagikan adalah soal Matematika,” tukasnya.
Nuh mengimbau kepada seluruh panitia pelaksana harus menyediakan opsi antisipasiSehingga, kesalahan-kesalahan serupa tak lagi terulang lagi di dalam UN 2012 mendatang“Misalnya ada lembar soal yang rusak, panitia ataupun pengawas harus sigap mengantisipasinyaJangan sampai merugikan siswa,” jelasnya.
Sedangkan dari sisi pembobotan nilai, mantan Menkominfo ini menegaskan tidak akan ada perubahanArtinya, pembobotan nilai UN tahun 2012 tetap menggunakan 60 persen (UN) dan 40 persen (Ujian Sekolah)Menurutnya, ini untuk memastikan bagaimana nilai rapot itu dijamin dan mencerminkan kemampuan siswa.
“Artinya tidak ada manipulasiDengan begitu, maka UN akan memberikan makna kalau itu semua bisa terlaksanaPemerintah juga bisa melakukan pemetaan untuk mengukur kualitas sekolah, dan masyarakat bisa mendapatkan informasi kualitas sang anak didik, yakni dengan predikat lulus atau tidak lulus,” paparnya(cha/pnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Minta Kaji Sentralisasi Urusan Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi