Cegah Bocor, Soal UN 2012 Dijanjikan Dijaga Ketat

Rabu, 30 November 2011 – 18:17 WIB

JAKARTA -- Pelaksanaan ujian nasional (UN) 2012 masih lama, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah ancang-ancang agar soal UN tidak bocorKeamanan distribusi dan penggandanaan soal dijanjkan akan menjadi fokus perhatian

BACA JUGA: PGRI Minta Semua Guru Dijadikan PNS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan, antisipasi kebocoran ini berdasar hasil evaluasi pelaksanaan UN 2011 lalu.

“Perdebatan UN sudah selesai dan tidak perlu diperdebatkan lagi
UN itu tetap harus dijalankan

BACA JUGA: Anggaran Pendidikan Naik Rp20 Triliun di 2012

Persoalannya sekarang bagaimana cara melaksanakan UN dengan baik
Yang harus kita jamin dan diupayakan semaksimal mungkin adalah tijgkat kerahasiaan harus dipastikan

BACA JUGA: SBY Minta Antrian Guru Honorer Diperhatikan

Karena begitu UN bocor berkasnya, itu sudah bukan rahasia lagi,” ungkap Nuh kepada wartawan di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (30/11).

Dalam pengamanan distribusi dan penggandaan soal ini, lanjut Nuh, pemerintah akan tetap bekerjasama dengan universitas serta  pihak TNI  dan KepolisianNamun dari sisi distribusi, pemerintah harus tetap bisa memastikan agar tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan soal yang akan diujikan.

“Maksudnya, jumlah soal, waktu pelaksanaan dan bahan soal atau mata pelajaran yang diujikan harus benar semuaKalau tahun kemarin kan terjadi kesalahan soalHarusnya pelajaran Sejarah ternyata yang dibagikan adalah soal Matematika,” tukasnya.

Nuh mengimbau kepada seluruh panitia pelaksana harus menyediakan opsi antisipasiSehingga, kesalahan-kesalahan serupa tak lagi terulang lagi di dalam UN 2012 mendatang“Misalnya ada lembar soal yang rusak, panitia ataupun pengawas harus sigap mengantisipasinyaJangan sampai merugikan siswa,” jelasnya.

Sedangkan dari sisi pembobotan nilai, mantan Menkominfo ini menegaskan tidak akan ada  perubahanArtinya, pembobotan nilai UN tahun 2012 tetap menggunakan 60 persen (UN) dan 40 persen (Ujian Sekolah)Menurutnya, ini untuk memastikan bagaimana nilai rapot itu dijamin dan mencerminkan kemampuan siswa.

“Artinya tidak ada manipulasiDengan begitu, maka UN akan memberikan makna kalau itu semua bisa terlaksanaPemerintah  juga bisa melakukan pemetaan untuk mengukur kualitas sekolah, dan masyarakat bisa mendapatkan informasi kualitas sang anak didik, yakni dengan predikat lulus atau tidak lulus,” paparnya(cha/pnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Minta Kaji Sentralisasi Urusan Pendidikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler