SENTUL—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada jajarannya terutama kepada Kementrian Keuangan, Kementrian Pendidikan dan Kementrian Agama, untuk memperhatikan gaji dan tunjangan guruBukan hanya yang berstatus PNS, namun juga yang masih berstatus tenaga honorer.
Saat menghadiri puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2011 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/11), Presiden SBY mengatakan masih banyak persoalan guru khususnya di daerah yang sampai padanya
BACA JUGA: Presiden Minta Kaji Sentralisasi Urusan Pendidikan
Mulai dari masalah kesejahteraan, hingga aturan pengangkatan tenaga guru honorer.‘’Kalau semua diangkat jadi PNS, kan tidak mungkin
BACA JUGA: 5 Guru dan Kepsek Berprestasi Terima Satyalencana
Artinya ada 200 ribu yang bisa masuk (jadi PNS),’’ ungkap SBY.Dari jumlah inilah diharapkan, ada pengangkatan guru PNS yang berasal dari guru honorer
‘’Sehingga angkatan kerja baru mendapat tempat dan mereka yang sudah antri juga bisa menjadi PNS
BACA JUGA: Tembok Madrasah Roboh, 14 Orang Tertimpa
Ini harus dibicarakan dengan Menkeu dan pihak terkait lainnya, yang terbaik seperti apa,’’ kata SBY.Selain itu SBY juga menyorot masalah keterlambatan tunjangan profesi yang sering dikeluhkan di daerahMenurutnya masalah seperti ini jangan sampai lagi terjadi, karena menyangkut kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
‘’Tolong diperbaikiSaya tidak ingin dengar terus ada yang terlambatKalau ada yang belum terima, harus ada aturan yang mengaturnya,’’ tegas SBY.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengungkapkan, lambatnya penyaluran tunjangan guru disebabkan pemerintah Propinsi lambat mengirimkan data guru ke pemerintah pusatBahkan terkadang, pemerintah provinsi kerap kali memberikan data yang salah sehingga tunjangan yang disalurkan tidak sesuai dengan jumlah guru yang ada.
“Itu dikarenakan data yang tidak sinkronTerkadang pemerintah provinsi mengirimkan data lama , sehingga jumlah guru yang tercatat tidak sesuai dengan jumlah yang ada saat ini,” ungkap Musliar.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan
Redaktur : Tim Redaksi