jpnn.com, TAJIKISTAN - Seruan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, sontak menjadi sorotan dunia. Pasalnya, Emomali menyerukan warganya beragama Islam untuk tidak puasa.
Menurut Emomali, seruan untuk tidak puasa Ramadan tahun ini dengan alasan agar warga Tajikistan yang berjumlah 8 jutaan itu dapat tetap sehat dan bisa bekerja.
BACA JUGA: Hindari Corona, Tajikistan Minta Warga Tak Jumatan ke Masjid
Puasa menurut Emomali, hanya akan membuat orang lebih gampang sakit terhadap infeksi dan penyakit menular seperti corona, makanya dia menganjurkan tak usah.
Apalagi, 65 persen warga Tajikistan berprofesi sebagai petani, peternak, dan mereka yang bekerja keras.
BACA JUGA: Sahabat Kartini Bagikan 1.000 Paket Sembako kepada Warga Terdampak Corona
Bagi Emomali, sebagai upaya mencegah lebih awal dan kewaspadaannya terhadap serangan wabah. Walaupun negara sempalan Uni Sovyet yang berada di kawasan Asia Tengah, itu diklaim belum mencatat satupun kasus infeksi virus covid-19.
“Meskipun penyakit ini tidak terdaftar di negara kita, ini tidak berarti bahwa kita harus ceroboh dan duduk diam,” sebut Emomali, yang dikutip AFP.
BACA JUGA: Mengharukan, Penjemputan 2 Bocah Positif Corona
Selain seruan untuk tidak puasa, Tajikistan juga sudah lebih dahulu menutup wilayah-wilayah perbatasan dan mengambil langkah-langkah lain.
Usaha membawa budaya sekuler di negara dengan mayoritas penduduknya adalah muslim, itu sudah sejak lama dilakukan.
Pada 2018 lalu, pemerintah sempat mengeluarkan panduan busana bagi warganya dengan menghilangkan kebiasaan berjilbab. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha