jpnn.com, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono meminta pedagang kuliner musiman, sotong pangkong, yang biasanya banyak ditemukan selama Ramadan di daerah itu tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat berjualan.
Menurut Edi, upaya itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Bisnis Kuliner Bergairah setiap Ramadan dan Lebaran
"Jika protokol kesehatan ditaati, maka bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan ekonomi tetap bergerak," kata Edi di Kota Pontianak, Minggu (11/4).
Dia menyatakan Pemerintah Kota Pontianak mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha kuliner sotong pangkong dalam melakukan aktivitasnya di bulan Ramadan.
BACA JUGA: Dua Hari Jelang Ramadan, Harga Ayam Potong Tembus Rp61 Ribu per Kilogram
Edi berharap meskipun masih dalam kondisi pandemi, aktivitas perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Oleh karena itu, para pedagang sotong pangkong wajib menyediakan tempat cuci tangan, tidak terlalu ramai atau berdesakan, dan ketika sedang tidak makan sebaiknya tetap mengenakan masker.
BACA JUGA: Gubernur Sutarmidji Alokasikan Rp 1,4 Triliun Bangun Infrastruktur Kalbar
Sotong pangkong menjadi jajanan khas yang banyak dicari penikmat kuliner setiap Ramadan di Kota Pontianak.
Sotong pangkong adalah cumi kering yang dibakar dan dipipihkan menggunakan palu, kemudian disajikan dengan sambal agar terasa nikmat.
Kudapan khas Ramadan di daerah berjuluk Kota Khatulistiwa ini bisa ditemukan di sepanjang Jalan Merdeka, Kecamatan Pontianak Kota.
Jalan itu menjadi sentra pedagang kaki lima yang menjajakan sotong pangkong setiap malam selama Ramadan.
Edi berharap, keberadaan sentra pedagang sotong pangkong di Jalan Merdeka bisa menjadi daya tarik wisata kuliner bagi mereka yang ingin mencicipi jajanan khas setempat itu.
"Bagi mereka yang ingin mencicipi sotong pangkong, sentranya di Jalan Merdeka ini. Tidak hanya warga Kota Pontianak yang datang mencicipi, banyak juga warga dari luar yang penasaran dengan rasanya," ungkap mantan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak itu.
Lebih lanjut Edi berharap para pedagang sotong pangkong bisa berkreasi dan berinovasi dalam menyajikan produknya, yakni dengan membuat berbagai varian sambal sehingga memberikan alternatif pilihan bagi mereka yang menikmati.
"Sotong pangkong memiliki ciri khas rasa tersendiri karena rasanya sedikit manis dan cara penyajiannya pun cepat yakni dibakar dan dipipihkan dengan palu (dipangkong), setelah itu dimakan dengan sambal khas. Jadi cara memakannya, rasanya, sensasinya memang beda dengan yang lain," katanya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy