Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi

Minggu, 28 Juli 2024 – 23:37 WIB
Dr. Nunki Andria Samudra, Sp.A, spesialis dokter anak (tengah) dalam edukasi Bye Bye DBD: 3M Plus dan Vaksin DBD Cara Terkini Terhindar dari Demam Berdarah”yang digelar PT Takeda Innovative Medicines. Foto dok. Takeda

jpnn.com, JAKARTA - Demam Berdarah Dengue atau DBD, merupakan penyakit yang mengancam jiwa disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. 

Virus dengue dapat mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue.

BACA JUGA: Kasus DBD Meningkat, Upaya Preventif Jadi Alternatif

"DBD adalah penyakit yang mengancam jiwa, dan seseorang bisa terjangkit lebih dari sekali," kata Dr. Nunki Andria Samudra, Sp.A, spesialis dokter anak dalam edukasi Bye Bye DBD: 3M Plus dan Vaksin DBD Cara Terkini Terhindar dari Demam Berdarah”yang digelar PT Takeda Innovative Medicines, Minggu (28/7).

Demam dengue biasanya cenderung menimbulkan gejala ringan, ditandai dengan demam secara tiba-tiba dan berbagai gejala yang tidak spesifik, termasuk sakit kepala bagian depan, nyeri retro-orbital, nyeri tubuh, mual dan muntah, nyeri sendi, lemas, ruam. 

BACA JUGA: Siswa SMA dan SMK Ciptakan 41 Ide Inovatif Cegah Kasus DBD

Sementara, Demam Berdarah Dengue biasanya dapat menyebabkan gejala yang berat seperti perdarahan kulit, termasuk yang paling umum terjadi adalah petekie dan purpura, bersama dengan perdarahan gusi, epistaksis, menoragia, dan perdarahan saluran cerna. 

“Penyakit ini mengancam jiwa setiap orang dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah, bahkan bisa berujung pada kematian, apalagi, menurut data Kementerian Kesehatan, setiap hari, dua orang meninggal karena DBD karenanya kita wajib waspada," ungkapnya. 

BACA JUGA: Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun

Kewaspadan terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk biasanya menggigit, yaitu waktu di mana kita paling aktif. Oleh karenanya DBD bukan hanya masalah individu, tetapi masalah komunitas. Risiko DBD lebih tinggi di daerah yang padat penduduknya seperti daerah pemukiman perkotaan.

“Ketika nyamuk menggigit seseorang yang memiliki virus dengue dalam darahnya, nyamuk tersebut akan terinfeksi dan kemudian dapat menularkan virus kepada orang sehat melalui gigitannya," ujarnya lagi.

DBD sendiri terdiri dari tiga fase, yaitu fase demam tinggi di 1-3 hari pertama; fase kritis, pada hari ke-4 dan 5; dan fase penyembuhan, yaitu di hari ke-6 dan 7. Waspada pada fase kritis, karena pasien dapat mengalami pendarahan dan syok yang membahayakan nyawa.

"Penyakit DBD memberikan dampak dan tekanan yang besar bagi para keluarga. Ketakutan dan kekhawatiran karena anak atau orang tua harus dirawat di rumah sakit menunjukkan betapa pentingnya setiap langkah pencegahan dalam menanggulangi permasalahan DBD," tegasnya.

Langkah-langkah seperti gerakan 3M Plus sangat membantu dalam meminimalkan risiko melalui pengendalian vektor nyamuk. Namun, cara inovatif lain untuk memberikan perlindungan lebih baik juga perlu dipertimbangkan, salah satunya melalui vaksinasi.

“Saat ini, masih belum ada pengobatan yang khusus untuk menyembuhkan DBD. Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer)," imbuhnya. 

Dibutuhkan pencegahan yang komprehensif agar dapat terhindar risiko DBD parah dan kematian. Pencegahan inovatif vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia diperuntukkan bagi kelompok usia 6-45 tahun, dapat diberikan terlepas dari paparan DBD sebelumnya, serta dapat diakses secara mandiri oleh masyarakat. 

Vaksin DBD adalah salah satu langkah krusial untuk meningkatkan perlindungan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan. 

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengungkapkan menurut WHO, demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu ancaman kesehatan masyarakat utama di dunia, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling terdampak. Di Indonesia, semua orang berisiko terkena DBD sepanjang tahun. 

DBD adalah penyebab utama kematian anak-anak di Indonesia. Dengan langkah bersama maka akan memiliki kekuatan untuk melawan DBD.

" Mari kita tingkatkan kesadaran, perkuat pengendalian nyamuk dengan menerapkan 3M Plus, dan manfaatkan metode pencegahan yang inovatif seperti vaksin, sebagaimana direkomendasikan oleh asosiasi medis,”katanya.

Andreas melanjutkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memerangi DBD sebagai mitra jangka panjang melalui pencegahan inovatif kami dan lebih dari itu.

Takeda bekerja sama dengan pemerintah, asosiasi medis, perusahaan, sekolah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memperkuat pencegahan demam berdarah yang komprehensif dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi keluarga dan masyarakat Indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DBD   3M Plus   gerakan 3m   vaksinasi  

Terpopuler