Tren Penyebaran Kasus DBD di Solo Menurun

Rabu, 22 Mei 2024 – 20:33 WIB
ilustrasi : Kantor Dinas Kesehatan Kota Solo, Rabu (22/5/2024). Foto : Romensy Augustino/Jpnn.com

jpnn.com, SOLO - Kasus Demam Berdarah (DB) di Kota Solo hingga akhir Mei 2024 menembus angka 103 kasus dengan 8 kasus kematian.

Namun demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo menyebutkan bahwa tren penyebaran DB menurun.

BACA JUGA: Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Solo, Retno Erawati Wulandari mengungkapkan bahwa dalam beberapa minggu terkahir kasus DB mulai menurun.

"Minggu terakhir penambahan ada tujuh kasus, kalau saat puncaknya itu penambahannya bisa sampai sepuluh kasus. Itu terjadi pada minggu ke-17," katanya, Rabu (22/5).

BACA JUGA: Tahun Ini Kasus DBD Tertinggi Terjadi di Sumsel 

Secara keseluruhan, dari awal tahun hingga saat ini akumulasi jumlah kasus DBD di Kota Solo sebanyak 103 kasus dengan angka kematian mencapai delapan kasus.

Guna lebih menekankan kasus DB Dinas Kesehatan Kota Solo telah mengoptimalkan pemantauan jentik nyamuk menyusul tingginya angka kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini.

BACA JUGA: Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD

Retno mengatakan, jika pihaknya telah melakukan pemantauan jentik secara berkala dengan melibatkan petugas puskesmas.

"Ini dilakukan oleh puskesmas dengan kader-kader juru pemantau jentik," katanya.

Dia mengatakan upaya pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara berkesinambungan dan serentak.

"Tidak bisa hanya satu saja karena nyamuk ini terbang, kalau di satu tempat rajin melakukan PSN, tetangganya tidak melakukan PSN ya sama saja. Itu tidak menyelesaikan masalah," katanya.

Menurut dia, upaya PSN lebih efektif untuk mencegah DBD dibandingkan dengan fogging.

"Jadi sejak ada jentik atau telur itu sudah terbasmi, beda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. Kalau jentiknya tidak dibasmi ya menularkan DBD," tutup dia. (mcr21/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler