jpnn.com - MINGGU-minggu ini secara bertahap sebagian saudara kita sesama bangsa Indonesia akan melaksanakan ibadah Haji. Ada sekitar 170.000 an saudara kita dari Indonesia akan melaksanakan ibadah haji.
----------
oleh: Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB,FINASIM,FACP (mantan Tenaga Kesehatan Haji Daerah dan Tenaga Kesehatan Haji Khusus-ONH plus)
----------
Saat ini cuaca di Mekah maupun Madinah cukup panas siang hari lebih dari 400 C. Yang perlu diantisipasi atas suhu udara yang tinggi ini adalah terjadinya dehidrasi.
BACA JUGA: Pria Berperut Buncit Kekurangan Gairah Seks
Oleh karena itu yang utama adalah tetap mempertahankan minum 3-4 liter makin sering terpapar udara panas jumlah cairan yang diminum juga harus ditingkatkan.
Kloter-kloter rombongan haji yang pertama sebagian berangkat langsung ke Medinah sebagian ke Jeddah dan selanjutnya akan menuju Madinah terlebih dahulu untuk ziarah ke Masjid Nabawi. Selama di Madinah jamaah haji akan melaksanakan Sholat Arbain (Sholat berjamaah 40 waktu) di Mesjid Nabawi.
BACA JUGA: Jual Teror di Cafe Horor
Umumnya para jamaah berusaha untuk dapat melaksanakan Sholat Arbain ini dengan lengkap. Yang harus diperhatikan udara panas dan aktivitas di udara terbuka yang sebaiknya dihindari.
Selain faktor cuaca keadaan lain yang dapat memperburuk kesehatan para jamaah adalah kelelahan akibat perjalanan yang lama dan melelahkan. Selain itu proses naik dan turun kendaraaan dari bandara menuju penginapan juga akan menyebabkan kelelahan tersebut makin menjadi. Belum lagi proses pembagian kamar yang kadang kala berlarut-larut yang pada akhirnya keadaan ini akan membuat kelelahan para jamaah semakin menjadi.
BACA JUGA: Pasang Behel, Jangan Sekadar Penampilan
Oleh karena itu hal yang perlu dicermati oleh para jamaah dan para pimpinan kelompok adalah agar bagi para jamaah tersedia waktu istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan. Rasa bersyukur dan ingin segera melihat Masjid Nabawi serta ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW kadang kala mengalahkan rasa lelah yang ada selama perjalanan dan sampai dipenginapan. Walau bagaimana pun secara keseluruhan tubuh kita juga perlu istirahat walau kadang kala semangat yang ada dapat mengalahkan kelelahan tersebut.
Minum yang cukup untuk mencegah para jamaah jatuh kedalam dehidrasi atau kekurangan cairan yang akan memperburuk kesehatan akibat udara panas tersebut. Selama di Mesjid diusahakan untuk tetap minum, tempat-tempat penampungan minum yang berisi air zam-zam selalu tersedia didalam dan diseputar Masjid Nabawi.
Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau minuman bersoda karena dengan mengkonsumsi minuman tersebut akan memperberat dehidrasi. Jika buang air kecil kita menjadi lebih keruh hal ini merupakan tanda bahwa kita harus meningkatkan untuk mengkonsumsi air.
Makan merupakan hal penting dan selalu diperhatikan. Rasa makanan dan tidak suka makanan tertentu harusnya dibuang jauh-jauh. Rasanya tidak akan sulit untuk mencari rumah makan Indonesia dengan selera Indonesia disekitar Mesjid Nabawi atau penginapan selain itu tentunya makanan yang disediakan untuk jamaah Indonesia biasanya telah disesuaikan dengan rasa lidah jamaah Indonesia yang terpenting sekali lagi jangan sampai tidak ada asupan makan baik pada pagi hari, siang hari dan malam hari.
Aktivitas ibadah termasuk pergi dan pulang dari penginapan dan kemesjid akan menghabiskan enerji kita oleh karena itu harus diimbangi makan yang cukup. Apabila asupan makan kita tidak baik tentunya secara umum hal ini juga akan mempengaruhi daya tahan tubuh kita. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan makanan yang kita makan itu bersih dan relatif baru jangan jatah makan yang seharusnya harus segera dimakan tertunda dimakannya sehingga tentunya makanan tersebut akan berubah dan mudah terkontaminasi.
Biasanya pemberian makanan yang resmi dari catering penyelenggara ibadah haji disertai keterangan berapa jam makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan tidak dapat dikonsumsi lagi.
Hindari pembelian makanan dan minuman dari tempat yang tidak resmi misalnya dari pinggir-pinggir jalan yang biasanya juga dijual oleh saudara kita yang sudah lama menetap lama di sana, yang memanfaatkan waktu musim haji untuk mencari tambahan dengan berjualan makanan dan minuman khas Indonesia yang tentunya harus kita perhatikan kebersihan serta kualitas dari makanan tersebut.
Kepada para jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan. Hal ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut. Perlu diingat karena kontak satu jamaah dengan jamaah lain cukup dekat maka jika ada salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain.
Oleh karena itu sesama jamaah untuk selalu mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan yang memang seharusnya ada di kloter tersebut dan siap untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji.
Dengan memperhatikan dan mengantisipasi adanya udara panas mudah-mudahan para jamaah khususnya kloter-kloter pertama yang langsung menuju kota Madinah dapat tetap melaksanakan Sholat Arbain dengan baik dan sekali lagi perlu diingat tujuan dari rangkaian perjalanan haji itu sendiri adalah puncak Ibadah Haji melaksanakan rukun dan wajib haji di Kota Mekah termasuk wukuf di Arafah. Oleh karena itu para jamaah harus tetap menjaga kesehatan sampai puncak ibadah haji di Padang Arafah dan tentunya untuk persiapan kembali ke tanah air.
Tips sebelum berangkat
Bagi para jamaah yang akan berangkat, diminta terus untuk menjaga kesehatan dan tetap melakukan olah raga rutin, mengingat ibadah haji yang akan dilakukan nantinya sebagian besar mengandalkan fisik dan mental. Bagi calon jamaah haji yang menderita penyakit kronis jangan lupa untuk juga membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi rutin dan obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah
Tips singkat untuk Jamaah Haji 2013
1. Minum banyak 3-4 liter untuk cegah dehidrasi, lihat warna urin untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi.
2. Tetap makan dan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
3. Jangan menunda untuk menkonsumsi jatah makanan yang baru dibagikan.
4. Para jemaah menjaga agar bisa istirahat saat sampai dipenginapan.
5. Segera konsultasi ke petugas di kloter jika mempunyai permasalahan kesehatan.
6. Banyak konsumsi buah dan sayur-sayuran.
7. Hindari aktivitas yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah terutama di udara terbuka
8. Sebelum berangkat selalu menjaga kesehatan dan olah raga rutin
9. Bawa obat-obat rutin yang dikonsumsi bagi yang berpenyakit kronik dan selalu membawa obat-obat sederhana seperti obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah . (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Bali Miss World, di Jakarta World Muslimah
Redaktur : Tim Redaksi