Cegah Dini Kanker, Periksa Payudara Sendiri

Selasa, 22 Februari 2011 – 02:12 WIB
KANKER payudara adalah salah satu penyakit paling mematikan yang dialami kaum perempuan di IndonesiaKanker jenis ini adalah sebutan untuk pertumbuhan sel-sel yang berlebihan yang memicu benjolan atau tumor ganas

BACA JUGA: Sapo Tahu, Menu Vegetarian Antioksidan

Sifatnya sangat khas, yaitu dapat menyebar ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru.

Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun
Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara

BACA JUGA: Retina Palsu Buka Mata

Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh
Namun, kapan penyebaran itu berlangsung, tidak bisa diketahui

BACA JUGA: Kado Spesial untuk Orang Tersayang

Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa diketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Menurut drAdhi Nugraha SpB (K) di Lampung, kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari epital kelenjar payudaraNamun ironisnya katanya, banyak perempuan yang baru mengetahui dirinya terkena kanker setelah masuk stadium tiga atau empat.

Adhi menambahkan, gejala awal penyakit ini adalah benjolan tidak normal di payudaraPada awalnya, benjolan ini tidak nyeriInilah yang membuat penyakit ini kerap tidak terdeteksiSebab, kebanyakan orang awam selalu mengaitkan penyakit dengan rasa nyeriMereka membiarkan saja benjolan yang tidak menimbulkan nyeri itu, namun setelah benjolan itu terasa nyeri baru mereka sibuk memeriksakan penyakit itu.

Padahal untuk kanker payudara, saat nyeri timbul, itu artinya kanker sudah membesar dan menyebarBiasanya sudah memasuki stadium III atau IV, dengan tingkat penyembuhan cukup minim"Untuk itu kepada masyarakat, apabila sudah ada benjolan tidak normal, segera periksakan ke dokter," ujarnya.

Selain benjolan, kata Adhi lagi, gejala berikutnya adalah retraksi puting tertarik ke dalam, yaitu kulit payudara menjadi seperti kulit jeruk yang pori-porinya masuk ke dalamKemudian, benjolan dapat pecah dan menjadi borokLantas, keluar cairan kemerahan atau darah dari puting susu.

Sedangkan untuk gejala lebih lanjut lagi, jelas Adhi, dapat menyebabkan kelumpuhanIni terjadi bila penyebaran kanker menyerang saraf di tulang belakangSelain itu, kanker juga bisa mengakibatkan kerapuhan tulangBila menyebar ke paru-paru, penyakit ini dapat mengakibatkan sesak napas dan batuk-batuk.

"Jika menyebar ke hati, penderita akan merasa mual dan badannya menjadi kuningDemikian pula apabila menyebar ke otak, penderita akan sakit kepala, muntah-muntah dan juga penglihatannya kabur," terangnya.

Dijelaskan Adhi, untuk stadium I, biasanya benjolan masih kurang dari 2 cmSaat ini biasanya belum ada penyebaranUntuk stadium II, juga belum ada penyebaranPada stadium ini benjolan membesar sekitar 2-5 cmNamun pada stadium 3, menurutnya pula, di atas benjolan sudah timbul borokSaat ini besar benjolan sudah di atas 5 cmSedangkan untuk stadium IV, kanker payudara sudah menjalar ke bagian tubuh lain.

Penyebab kanker payudara lebih banyak disebabkan oleh faktor genetik atau keturunanKemungkinannya bisa sembuh 15-20 persenKemudian, ada faktor hormon estrogenSemakin tinggi hormon estrogennya, maka semakin beresiko mengalami kanker payudaraSelain itu, juga ada faktor perempuan yang melahirkan di atas usia 31 tahun dan ibu tidak menyusui.

"Saat ini sudah banyak perempuan berumur 35 tahun ke atas yang terkenaTetapi, bukan berarti di bawah umur itu tidak bisa terkena kanker payudaraBahkan di Lampung, saya pernah menemui pasien yang masih berusia 16 tahun," ujarnya.

Untuk masalah pengobatan stadium satu dan dua, menurut Adhi, bisa melalui operasi, pemberian anti hormonal, dan kemoterapiSedangkan stadium tiga terlebih dahulu dilakukan kemoterapi, yang dilanjutkan operasi dan ditutup dengan kemoterapi kembali"Sedangkan untuk stadium empat, untuk mengurangi keluhan diberikan obat anti nyeri dan kemoterapi radiatif," terangnya.

Guna mencegah penyakit ini, Adhi menyarankan agar dilakukan sejak diniBagi perempuan yang sudah menstruasi katanya, harus rutin memeriksa payudara sendiriCaranya adalah dengan menggunakan pola tiga jariYaitu, usapkan pada seluruh bagian payudara dengan arah yang sama, melingkar maupun secara vertikal dan horizontalPeriksa juga di bagian ketiakApabila terasa ada benjolan yang tidak seperti biasanya, segera periksakan.

Hal itu dilakukan setiap satu bulan sekali, dengan posisi berdiri dan juga terlentangKemudian kata Adhi, lakukan manografi rutin setiap satu tahun sekali pada perempuan berumur di atas 40 tahun"Khusus untuk perempuan yang memiliki riwayat keturunan penyakit ini, manografi dilakukan setahun sekali pada umur 35 tahun," tandasnya(bow/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 54 Persen Makanan Tidak Halal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler