Cegah Insiden Berdarah, Jemaah Haji Kenakan Gelang Pintar

Sabtu, 02 Juli 2016 – 15:03 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - MADINAH - Pemerintah Arab Saudi bakal mewajibkan seluruh jemaah haji memakai gelang pintar tahun ini. Kebijakan itu diambil untuk mencegah terulangnya Tragedi Mina yang menewaskan dua ribu jemaah tahun lalu.

Dalam gelang pintar tersebut terekam data pribadi jemaah, termasuk alamat dan riwayat kesehatannya  Nantinya, gelang-gelang pintar itu menjadi aksesori wajib bagi seluruh jemaah.

BACA JUGA: LIHAT Nih, Armada Tempur Memadati Pelabuhan Harbor, TNI AL Merasa Terhormat

Lewat gelang pintar, panitia ibadah tahunan tersebut akan lebih mudah memantau pergerakan para jamaah. Harapannya, keselamatan dan keamanan jemaah juga akan lebih terjamin.

Selain memuat identitas pribadi dan data penting jamaah, gelang pintar itu terhubung dengan sistem GPS. Dengan demikian, panitia bisa mengamati dan melacak pergerakan setiap jemaah. 

BACA JUGA: 145 Prajurit TNI AL Siap Berikan yang Terbaik

"Pemerintah akan lebih mudah memberikan layanan ibadah kepada para jemaah lewat bantuan gelang pintar tersebut," terang Arab News dan Saudi Gazette dalam edisinya kemarin (1/7).

Kehadiran gelang pintar itu akan sangat membantu jemaah lanjut usia. Juga, mereka yang berkebutuhan khusus. Setidaknya, panitia haji bisa memberikan perhatian ekstra ataupun prioritas kepada mereka.

BACA JUGA: Tiba di Pearl Harbor, Kapal Perang TNI AL Siap Harumkan Nama Indonesia

Saudi berharap gelang pintar yang dirancang tahan air tersebut akan membuat ibadah lebih lancar. Selain itu, keamanan dan kenyamanan para jemaah juga bakal lebih terjamin.

Untuk menunjang ibadah para jemaah, gelang pintar itu juga dilengkapi dengan panduan salat. Pada jam-jam tertentu, gelang pintar tersebut akan memberikan tanda kepada jemaah.

Dengan begitu, para jemaah bisa menjalankan ibadah tepat waktu. Lantaran jemaah haji itu berasal dari berbagai negara, gelang pintar juga memiliki fitur beberapa bahasa non-Arab.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Muhammad bin Nayef mengungkapkan bahwa otoritas negerinya tidak mau insiden desak-desakan yang mencoreng nama pemerintah terjadi lagi.

Apalagi, insiden tahun lalu tersebut sempat membuat hubungan dengan Iran, negara seteru yang warganya banyak menjadi korban, retak. 

Karena itu, menteri yang juga putra mahkota tersebut meminta panitia berbenah diri dan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menjamin keselamatan para jemaah.

September lalu ribuan jemaah haji yang sedang antre menuju tempat melempar jumrah terlibat dalam kekacauan. Mereka berdesak-desakan, saling dorong, dan saling tabrak di tengah suhu panas Saudi.

Sedikitnya 2.070 jemaah meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sebagian besar korban terinjak rekan-rekan mereka sendiri. Sebagian yang lain kehabisan napas karena terjebak di antara massa yang panik.

Tiap tahun lebih dari dua juta muslim dari seluruh dunia menunaikan ibadah haji ke Kota Makkah. Insiden desak-desakan beberapa kali terjadi dalam ritual tahunan tersebut. Korbannya pun selalu banyak.

Karena itu, pemerintah Saudi dituntut menyediakan fasilitas yang lebih memadai dan keamanan yang lebih baik. Selain gelang pintar, tahun ini Saudi memasang 800 kamera pengawas tambahan di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu. (AFP/Reuters/hep/c10/sof) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta-Fakta Tentang Pelantikan Sederhana Sang Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler