Cegah Kematian Bayi, Kemenkes Bekali 10 Ribu Puskesmas dengan Alat USG

Kamis, 14 Desember 2023 – 23:17 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbanyak alat Ultasonografi (USG) di Indonesia tahun 2023 sebagai upaya mencegah kematian bayi saat proses melahirkan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan selama ini alat USG kandungan di Indonesia hanya ada di 2.200 Puskesmas.

BACA JUGA: Kemenkes Ungkap Tata Laksana untuk Menekan Angka Stunting

Sehingga para orang tua tidak bisa melakukan pemeriksaan dan melihat kondisi bayi di dalam kandungan.

"Kalau masalah kelahiran, kan, bayinya bisa di bawah, kelilit tali pusar, dan ini menyebabkan angka kematian (bayi saat lahir) tinggi akibat komplikasi kelahiran," kata Budi di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

BACA JUGA: Kemendagri & Kemenkes Berikan Penghargaan Swasti Saba kepada 176 Daerah

Mantan Wamen BUMN ini menjelaskan akhir tahun 2023 ini 10 ribu Puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG.

Hal ini didasari atas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang merasa senang ketika bertemu warga saat kunjungan yang mengungkap bisa USG di Puskesmas.

BACA JUGA: Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya

Sehingga, ibu hamil di Indonesia bisa melihat wajah dan kondisi bayinya di dalam kandungan secara gratis.

"Pak Presiden sempat tanya kok enggak minta tambahan anggaran (saat beli alat USG di 10 ribu Puskesmas). Pak Jokowi minta dipercepat supaya USG ada di semua Puskesmas," jelasnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi sangat senang ketika bisa melihat warganya merasa dibantu oleh para Menteri salah satunya adalah USG gratis di Puskesmas.

"Pak Presiden kalau lihat masyarakatnya senangkan cepat dia meresponnya," ungkapnya.

USG bisa deteksi dini penyakit Kanker Payudara dan sakit jantung. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan inovasi terhadap alat USG di 10 ribu Puskesmas Indonesia.

Sebab, kanker payudara dan jantung menjadi dua penyakit yang paling banyak angka kematiannya di Indonesia.

"Ada yang datang ke saya, pak, bapak sudah bagi-bagi USG kenapa enggak sekalian alat kanker payudara dan jantung," ucap Budi.

Budi mengaku dirinya baru mengetahui bahwa alat USG kandungan bisa untuk deteksi dini penyakit kanker payudara dan jantung.

Jika Menkesnya tidak mengerti inovasi USG, maka hanya bisa mendengarkan dan membeli alat khusus secara terpisah.

"Jadi, USG itu bisa untuk ibu dan anak, bisa juga untuk radiolog deteksi kanker payudara dan jantung. Sekarang 10 ribu puskesmas bisa deteksi tiga sekaligus," imbuh lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) 1988. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Blak-blakan Eks Ketua KPK: Jokowi Pernah Berteriak Agar Kasus Setnov Dihentikan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler