jpnn.com, JAWA BARAT - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Barat, mulai memasang alat monitoring tegangan untuk mencegah terjadinya listrik berkedip bagi kalangan konsumen bertegangan tinggi di wilayahnya.
“Listrik berkedip itu ada banyak permasalahannya, salah satunya ada sirkuit ‘breaker’ yang terbuka, maka akan ada kedipan,” ujar General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, Jumat (12/1).
BACA JUGA: 17 Gardu Induk di Jakarta Alami Gangguan, PLN Minta Maaf
Iwan mengakui, listrik yang padam sesaat atau dikenal dengan istilah ‘listrik berkedip’ sangat dikeluhkan kalangan konsumen bertegangan tinggi, di antaranya perusahaan berskala nasional dan mancanegara dengan kapasitas produksi yang besar.
Menurutnya, situasi itu diproyeksikan akan bisa diminimalisasi pascapemasangan alat monitoring tegangan.
BACA JUGA: Tarif Listrik dan BBM tidak Naik, PLN & Pertamina Kompak
Adapun program pemasangan alat monitoring tegangan intensif berjalan sepanjang triwulan pertama 2018.
“Jadi kita akan tahu kapan terjadi kedipan listrik melalui fasilitas pengatur jaringan,” tuturnya.
BACA JUGA: Herman Khaeron: Bagaimana Nasib Pertamina dan PLN?
Dikatakan Iwan, beberapa perusahaan di Bekasi telah terinstalasi alat tersebut, di antaranya di kawasan industri Deltamas, dan produsen pengolahan baja PT Raja Paksi.
Alat tersebut, sambung Iwan akan terpasang pada pelanggan yang menerima pasokan listrik mulai dari 100 Mega Watt ke atas.
Upaya itu merupakan bentuk dukungan PLN dalam menjaga stabilitas produksi nasional.
Pihaknya mengklaim telah menggelontorkan investasi transmisi kelistrikan di wilayah Jawa Barat total Rp 300 triliun.
“Kami ingin ‘support’ industri agar terus tumbuh,” katanya.(kub/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Gunung Agung Keluhkan Kebijakan PLN Segel Listrik
Redaktur & Reporter : Yessy