jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut pemerintah tetap mewaspadai mobilitas masyarakat jelang periode libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah, kata pria bergelar profesor itu, tidak ingin mobilitas memicu angka penularan Covid-19 di masyarakat seperti pengalaman pada periode libur akhir tahun 2020.
BACA JUGA: Waspada, Gelombang Baru COVID-19 Varian Delta di Negara ini Menyebar 11 Provinsi
"Namun, dalam menyusun strategi menghadapi periode libur Nataru (Natal dan Tahun Baru, red), pemerintah perlu lebih berhati-hati," ungkap Wiku dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang juga disiarkan kanal Sekretariat Presiden di YouTube, Jumat (29/10).
Menurut alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, saat ini tren mobilitas sudah mengalami kenaikan hingga mencapai 22,14 persen di pusat belanja, 5,43 persen di taman, dan 2,68 persen di tempat retail dan rekreasi.
BACA JUGA: Perhatian! 2 Hari Lagi Hp Kamu tidak Bisa Pakai WhatsApp
Di sisi lain, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia berada di titik terendah dan telah menurun selama 15 pekan.
Menurut Wiku, adanya peningkatan mobilitas menjadi tantangan terbesar. Indonesia perlu mempertahankan penurunan kasus seiring dengan pembukaan aktivitas sosial dan ekonomi.
BACA JUGA: Kapolres Sebut Cara Wahyu Membunuh Y Sangat Sadis
Oleh karena itu, kata dia, upaya kolektif seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci mempertahankan kondisi yang cukup baik.
Pemerintah bakal mengupayakan percepatan peningkatan capaian vaksinasi, utamanya dosis kedua.
"Apabila terdapat aktivitas sosial ekonomi yang mulai berjalan atau diuji cobakan namun terbukti menyebabkan klaster atau kenaikan kasus, saya meminta pelaksana dan pemerintah daerah setempat untuk tegas menutup sementara dan mengevaluasi pembukaan aktivitas terkait," kata guru besar di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Muhadjir Tak Mau Masyarakat Los saat Nataru, Jangan Pesan Tiket Dahulu!
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan