Cegah Masuknya Omicron, Pemerintah Meminta WNI Tidak ke Luar Negeri

Selasa, 14 Desember 2021 – 14:54 WIB
Menlu Retno LP Marsudi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta rakyat Indonesia tetap berada di tanah air dan tidak bepergian ke luar negeri, jika tak memiliki kepentingan mendesak.

"Pemerintah meminta dengan sangat, mengimbau dengan sangat, bagi WNI yang tidak memiliki kepentingan sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Retno melalui keterangan persnya, yang disiarkan Sekretariat Kabinet di YouTube, Selasa (13/12).

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Upayakan Perlindungan Kesehatan Jiwa Masyarakat Selama Pandemi

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyatakan ajakan pemerintah ke rakyat untuk tidak bepergian semata-mata demi kesehatan bersama.

Terlebih lagi, penularan varian baru Covid-19, yaitu Omicron ditemukan di 70 negara.

BACA JUGA: Pigeon Natural Botanical Baby, Merawat Kulit Bayi dengan Bahan Alami

Beberapa bahkan ditemukan di negara yang berdekatan dengan Indonesia.

"Saat ini, sudah lebih dari 70 negara atau wilayah yang mendeteksi masuknya varian Omicron, baik berupa konfirmasi maupun suspect," ujar Retno.

BACA JUGA: Ada Badai Covid-19, Laga Manchester United vs Brentford Resmi Ditunda

Dia mengatakan penularan varian Omicron membuat Inggris meningkatkan kewaspadaan dari Level 3 ke 4.

Pasalnya, di Inggris ditemukan 1.239 kasus varian Omicron pada 12 Desember.

Artinya, kata Retno, ada penambahan penularan Covid-19 sebesar dua kali lipat dibandingkan pada 11 Desember.

"Satu hari mengalami peningkatan dua kali lipat," tutur wanita berkacamata itu.

Retno mengatakan Badan Kesehatan Dunia atau WHO masih meneliti tingkat penularan Omicron.

Termasuk diteliti pula efektivitas vaksin terhadap varian baru virus SARS-Cov-2.

Menurut Retno, wajar bagi pemerintah berhati-hati menyikapi penularan Omicron dengan cara membatasi pergerakan orang.

"Selain melakukan akselerasi vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan, maka diperlukan upaya membatasi pergerakan," ungkapnya. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Yessy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler