Cegah Pemalsuan Ijazah, UNNES dan PT SDD Manfaatkan Blockchain

Senin, 19 Juni 2023 – 21:20 WIB
UNNES menggandeng PT Sertifikat Dua Demensi (PT SDD) yang bergerak dalam layanan sertifikat digital sebagai partner untuk cegah pemalsuan ijazah, Senin (19/6). Foto: dokumentasi UNNES

jpnn.com, JAKARTA - Pemalsuan ijazah menjadi momok yang dapat merugikan perguruan tinggi, alumni, dan pemangku kepentingan lain.

Ancaman makin mengkhawatirkan, karena berkembang berbagai modus pemalsuan dokumen yang kian canggih.

BACA JUGA: Mahasiswa UNNES Antusias Sambut Kuliah Umum Erick Thohir

Mengantisipasi itu, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi kampus pertama di Jawa Tengah yang menggunakan sistem blockchain untuk mencegah pemalsuan ijazah.

UNNES menggandeng PT. Sertifikat Dua Demensi (PT SDD) yang bergerak dalam layanan sertifikat digital sebagai partner.

BACA JUGA: Bea Cukai Ajak Mahasiswa Unnes dan UNY Pahami Ketentuan Kepabeanan

Blockchain adalah penerapan teknologi catatan terdistribusi (distributed ledger) yang memungkinkan pemrosesan terdistribusi (distributed computing) secara mandiri tanpa otoritas sentral.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi , dan Sistem Informasi Ngabiyanto mengungkapkan ketertarikannya pada sertifikat digital berbasis blockchain karena proteksi berlapis yang dimiliki. 

BACA JUGA: Marak Pemalsuan Ijazah, Perguruan Tinggi Wajib Berlakukan PIN per Desember 2020

Teknologi tersebut membuat publik, pendidik, dan mahasiswa makin terlindungi keamanan digital atas dokumen mereka.

Selain memberi pengamanan berlapis, penggunaan blockchain juga bisa menaikkan universitas ke atas panggung persaingan kampus global.

“Ini adalah upaya peningkatan pelayanan dokumen tanggung jawab kampus pada mahasiswa dan alumninya,” ucap Ngabiyanto dalam keterangannya, Senin (19/6).

Ngabiyanto menambahkan code cert yang ditawarkan PT. SDD memiliki keunikan, karena memberikan jaminan keamanan berlapis.

Mode penyimpanan dokumen yang unik tersebut membuat dokumen yang dilindungi menjadi mustahil untuk dipalsukan.

Manfaat tersebut mendorong semua perguruan tinggi menggunakan pelayanan serupa pada masa yang akan datang.

“Penipuan dokumen sudah banyak menggugurkan nama baik kampus, hal itu masalah serius karena membuat instansi pendidikan mengalami kerugian moril, UNNES ingin menjamin mahasiswa dan alumni tidak mengalami hal itu,” kata dia.

Sementara itu, Chief Operating Officer PT SDD Bintang Alexander menyatakan sertifikat berbasis SID9 ini berbeda dengan sertifikat elektronik.

“Code cert yang diluncurkan SDD tidak hanya menampilkan identitas pemilik, penandatangan digital, namun langsung menampilkan gambar sertifikat sesuai bentuk fisik aslinya,” tuturnya.

Menurut Bintang, masalah verifikasi sertifikat di Indonesia tidaklah merata.

Hal itu dipengaruhi oleh tingkat pemerataan kekuatan jaringan di berbagai daerah di Indonesial.

Dengan code cert langkah itu akan sedikit berkurang karena verifikasi dapat dilakukan di mana saja dalam kondisi luring.

“Tujuannya jelas mengurangi tingkat penipuan dengan manupulasi dokumen yang marak terjadi. Di samping itu, pengguna akan memiliki barcode mandiri atas dokumennya yang tidak mudah ditukar atau dipakai oleh orang lain,“ tambah Bintang. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Membuka Potensi Blockchain untuk Bisnis Keuangan di Indonesia dengan D3 Labs


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler