JAKARTA - Setelah Ruyati, satu lagi TKI yang terancam menjalani hukuman pancung Satu di Arab Saudi, Sumartini. Satuan Tugas (Satgas) Khusus Penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta bertindak cepat mencegah eksekusi mati itu.
“Saya menyampaikan rasa keprihatinan yang luar biasaTerlepas permasalahan dari yang dia langgar, tentunya ini menjadi semacam pembelajaran terhadap Satgas untuk lebih awal mengantisipasi itu dan mengusahakan advokasi maksimal supaya tidak terjadi hukuman pancung lagi bagi TKI,” kata Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra Taufik Kurniawan, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6).
Menurut Taufik, Satgas TKI harus segera melakukan langkah diplomatik dan mencari kebenaran atas kasus hukum menggunakan ilmu hitam terhadap majikannya yang diduga dilakukan oleh Sumartini
BACA JUGA: Golkar Tak Kompromi soal PT
Pasalnya, dakwaan tersebut sulit dibuktikan di dalam kaidah hukum.“Saya yakin sekali Sumartini masih bisa dibebaskan
BACA JUGA: Nazaruddin Masih Aman di DPR
Kalau ilmu hitam maupun santet dikaitkan kaedah aspek hukum, ini tuduhan yang tidak bisa dibuktikan dengan fakta hukum di negara manapunDalam kesempatan itu, Taufik juga memberikan apresiasi keputusan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi, sebab ancaman yang menghantui TKI di Arab Saudi ini memunculkan kekhawatiran tersendiri.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achsanul Qosasi
BACA JUGA: Partai Nasdem Targetkan 1 Juta Anggota
Dia mengatakan kewajiban Satgas TKI bersama stakeholder lainnya untuk segera membebaskan Sumartini“Tugas Satgas TKI bersama BNP2TKI, Dubes, dan Menakertrans, adalah menjamin keselamatan TKI. Jadi mereka harus menjamin keselamatan Sumartini jangan sampai dipancung,” ujarnya.Achsanul yang juga menjabat sebagai salah satu ketua DPP Partai Demokrat ini berharap seluruh bawahan presiden bekerja maksimal, terutama sebagai ujian pertama bagi Satgas TKI untuk melaksankaan tugasnya“Kalau sampai dipancung ya tiga lembaga ini harus dievaluasiKarena menjadi kewajiban mereka untuk menjamin kesejahteraan dan keselamatan TKI,” harapnya.
Apalagi dipancungnya TKI Ruyati telah merusak kepercayaan presiden kepada pembantunyaNama baik SBY pun ikut dipertaruhkan“Permasalahan TKI itu tanggungjawab BNP2TKI, Dubes, dan MenakertransTidak sepenuhnya berujung ini kepada SBYSaya tidak sepakat kalau ini diarahkan kepada Presiden SBY,” tandasnya.
Diketahui, TKI, Sumartini, terancam hukuman pancung karena dituduh menggunakan ilmu sihir untuk membunuh anak majikannya yang berumur 17 tahun di Arab SaudiDirektur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyebut, kasus TKW bernama Sumartini binti Manaungi Galisung masih dalam proses bandingSedianya Sumartini akan dipancung tanggal 3 Juli 2011(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA Klaim Didukung 84 Persen Pemilih
Redaktur : Tim Redaksi