Cegah Penularan Covid-19, Layanan Pesan Antar Makanan Bisa Jadi Pilihan

Jumat, 20 Maret 2020 – 12:35 WIB
Ilustrasi pemesanan makanan oleh driver ojek online.Foto: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan layanan pesan antar makanan dinilai sebagai solusi tepat di tengah adanya pembatasan interaksi sosial akibat wabah virus corona.

Peneliti Mikrobiologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Asril menilai layanan pesan antar makanan seperti Gofood bisa sangat membantu social distancing.

BACA JUGA: GoFood Festival Pacific Century Place, Kulineran Para Karyawan Kantoran di SCBD

Lantaran mengurangi kontak langsung dengan banyak orang untuk mencegah penyebaran virus Corona.

“Kami tahu jika makan di restoran atau tempat makan memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi (pertukaran droplet) daripada makan di rumah. Apalagi makannya sambil ngobrol,” ujar Asril.

Salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19, yaitu dengan cuci tangan atau menjaga jarak, dan pengecakan suhu tubuh.

Menurut Asril, konsep ini juga dapat diterapkan pada layanan pesan antar makanan.

BACA JUGA: Kemenparekraf Dukung Program Petualangan Kuliner Milik GoFood

Asril menambahkan hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan Covid-19 bisa ditularkan melalui makanan.

Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan, penularannya melalui droplet (cairan) yang dikeluarkan oleh penderita dan ditularkan melalui mata, hidung dan mulut.

BACA JUGA: GoFood Rajai 75 persen Pangsa Pasar Layanan Pesan-Antar Makanan

“Yang paling mendasar, driver jasa pesan antar harus memastikan dirinya dalam keadaan sehat (suhu tubuh jangan diatas 37,3 derajat celcius). Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala panas atau demam, tapi ini yang paling utama untuk dijaga,” ujar Dosen Biologi tersebut.

Dia berpesan, penyedia makanan lebih baik menyediakan makanan yang dimasak atau dipanaskan saat ada pemesanan saja. Sebab, secara struktur, virusnya akan mati pada panas tinggi atau dengan bahan kimia (desinfektan).

“Mungkin alternatif yang paling sederhana jika ingin memesan makanan adalah makanan yang baru dimasak ketika makanan dipesan,” tutup Asril.

Terpisah, Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof. Hasbullah Thabrany menilai sejalan dengan kampanye social distancing, peranan jasa antaran baik orang, barang, maupun makanan seperti Go Food dan Gojek, memainkan peran vital.

Bahkan dia mendorong peran lebih besar lagi dari jasa antaran orang, barang, dan makanan seperti Go Food dan Gojek, dalam memuluskan kampanye social distancing, yang salah satunya diwujudkan dengan melakukan kerja dari rumah (work from home/WFH).

“Mereka bisa melengkapi diri dengan sering cuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer, serta menerapkan prosedur distansi sosial, jaga jarak dengan pemesan maupun mitra lainnya,” katanya.

Sebelumnya, layanan GoFood dari ekosistem super app Gojek turut mendukung imbauan pemerintah bagi masyarakat untuk beraktivitas #dirumahaja dan menerapkan konsep pembatasan sosial melalui peluncuran inovasi opsi pengantaran makanan tanpa kontak fisik secara langsung.

GoFood juga menyediakan Kartu Penanda Suhu Tubuh yang berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra driver yang mengantar makanan.

Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan menjaga agar makanan tetap higienis hingga di tangan pelanggan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler