Cegah Penularan COVID-19, Pesantren Benda di Tasikmalaya Ditutup

Rabu, 24 Februari 2021 – 00:40 WIB
Suasana Pesantren Benda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/2). Foto: ANTARA/HO-Pokja Pemkot Tasikmalaya)

jpnn.com, TASIKMALAYA - Pondok Pesantren Benda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ditutup sementara dan menghentikan kegiatan di lingkungan pesantren untuk mencegah penularan COVID-19.

"Sementara pesantren off dulu sambil melihat situasi dan perkembangan, belajar masih daring dulu," kata Pimpinan Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya Asep Abdul Hamid kepada wartawan, Selasa (23/2).

BACA JUGA: Tingkatkan Tracing Covid-19, BIN Gelar Tes Usap Massal di Tangerang Selatan

Ia menjelaskan bahwa keputusan menutup akses untuk umum dan menghentikan segala kegiatan di lingkungan pesantren itu untuk mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19 di pesantren.

Selama ini, kata dia, ada santri dan pengajar yang terpapar positif COVID-19, namun kondisinya sudah kembali sehat, dan sebagian sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

BACA JUGA: Kombes Susatyo: Doakan Kasat Reskrim Bisa Segera Ungkap Kasus Ini

"Sekarang kami masih proses pemulangan, rencana semua yang isolasi di pesantren semua akan dipulangkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa lingkungan pondok pesantren akan dilakukan sterilisasi agar terbebas dari penularan wabah COVID-19.

BACA JUGA: Mahfud: Saya Sudah Kumpulkan Kejagung, KPK, Polri, Penegakan Hukum Akan Dilakukan

"Saya belum bisa memastikan sampai kapan kegiatan di pesantren dihentikan, kami perlu sterilisasi terlebih dahulu, sekarang fokus pemulihan dulu," katanya.

Ia menyebutkan santri yang saat ini sudah dipulangkan sebanyak 99 santri putra dan 72 orang putri, kemudian 27 pengajar, dan dua orang karyawan.

Mereka yang diperbolehkan pulang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan selesai menjalani isolasi selama 14 hari.

Sebelum kegiatan pesantren dibuka, kata Asep Abdul Hamid , seluruh santri harus dalam kondisi sehat, dan akan lebih memperketat penerapan protokol kesehatan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di pesantren.

"Kita juga akan koordinasi dengan satgas setempat agar tak terjadi lagi kejadian seperti ini," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di pesantren itu sebanyak 389 orang.

Mereka yang terpapar positif COVID-19 menjalani isolasi untuk mendapatkan perawatan medis di Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, dan Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo Tasikmalaya.

Sebagian besar mereka yang terpapar sudah berangsur sehat dan dinyatakan sembuh dari COVID-19 hingga akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah dengan syarat menjalani isolasi mandiri di rumah, demikian Asep Hendra. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler