Cegah Penyakit Jantung Bawaan dengan Menghindari Faktor Risikonya

Sabtu, 02 Maret 2024 – 00:14 WIB
RS Premier Bintaro menyelenggarakan Seminar Awam yang bertajuk Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan sejak Janin, Bayi, dan Anak-anak. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Congenital Heart Disease Awareness Week berlangsung pada tanggal 7-14 Februari setiap tahunnya.

Untuk memperingatinya, RS Premier Bintaro menyelenggarakan Seminar Awam yang bertajuk Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan sejak Janin, Bayi, dan Anak-anak.

BACA JUGA: Ingin Jantung Selalu Sehat, Jangan Ragu Mengonsumsi 3 Herbal Ini

Seminar yang diadakan di RS Premier Bintaro pada hari Minggu, 18 Februari 2024 ini, dihadiri 125 peserta.

Untuk pemaparan materi disampaikan oleh tiga orang dokter spesialis yang ahli di bidangnya, yaitu dr Didi Danukusumo, Prof. Dr. dr. Najib Advani, dan dr. Febtusia Puspitasari.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Jantung dengan Mengonsumsi 7 Buah Ini

Congenital Heart Disease atau yang biasa disebut dengan penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan jantung yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir.

Pola makan, kondisi kesehatan atau penggunaan obat ibu selama kehamilan, serta merokok selama kehamilan dapat memicu penyakit jantung bawaan pada janin.

BACA JUGA: Ibu Bunuh Anak Kandung dengan Cara Diberikan Racun

Kemudian untuk faktor resiko pada janin antara lain kelainan gen atau kromosom, kelainan irama jantung, penebalan tengkuk serta plasenta pada kehamilan 1 telur.

Bagi ibu hamil yang mengkonsumsi asam folat 0.8mg dapat membantu mencegah penyakit jantung bawaan.

Selain itu, disarankan melakukan skrining secara berkala seperti skrining kelainan bawaan pada trimester 1.

Kemudian pada trimester 2 dilakukan pemeriksaan Genetic Ultrasound serta Feto Echocardiography. Apabila ditemukan kecurigaan PJB, dokter spesialis kandungan akan bekerjasama dengan dokter spesialis jantung anak membahas kondisi jantung janin dan juga persiapan kelahiran bayi. Pemeriksaan Fetal Echocardiography kembali akan dilakukan, kali ini oleh dokter spesialis jantung anak guna menegakkan diagnosis dan menentukan penanganan bayi setelah lahir, dimana melibatkan beberapa dokter spesialis seperti dokter spesialis anak neotatologi dan dokter spesialis bedah jantung anak.

Penyakit jantung bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya. Namun, ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi, baik berupa terapi bedah seperti operasi paliatif Pulmonary Artery Banding pada kasus VSD besar, operasi ligase PDA, dan lain-lain, maupun terapi non-bedah seperti Balloon Atrial Septostomy (BAS) pada kasus TGA, pemasangan coil pada kasus VSD, ASD, PDA, dan tindakan lainnya.

"Jumlah kasus jantung bawaan di Indonesia tidak berbanding seimbang dengan banyaknya fasilitas layanan kesehatan yang mendukung. Untuk itu, RS Premier Bintaro akan membuka layanan unggulan baru untuk penyakit seputar jantung, di mana saat ini masih dalam proses penggarapan. Diharapkan dengan bertambahnya fasilitas layanan unggulan ini, dapat membantu mengatasi banyaknya kasus jantung di Indonesia," kata CEO RS Premier Bintaro Dr. Martha M.L. Siahaan. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Prabu Revolusi, Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler