Cegah Radikalisme, Sandiaga Sinergikan Program Kemenparekraf dengan BNPT

Kamis, 12 Agustus 2021 – 15:18 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Kementerin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengembangkan program deradikalisasi melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, dalam kerja sama ini kedua lembaga bersepakat melakukan pendekatan soft approach dalam menangani radikalisme.

BACA JUGA: Info Terkini dari Iptu Teguh Budiyanto Soal Kasus Bripka MN dan Istri Siri

"Ada beberapa daerah yang dipilih BNPT menjadi Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) sebagai soft approach pencegahan perkembangan radikalisme dan terorisme," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Rabu (11/8/2021).

"Sejumlah daerah yang memiliki potensi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di antaranya Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Malang, Jawa Timur," imbuh dia.

BACA JUGA: Sukriadi Ditemukan Tak Bernyawa di Penginapan, Rencana Pulang ke Jawa Timur pun Batal

Sandiaga mengatakan, ada sejumlah program di Kemenparekraf yang dapat disinergikan dengan program BNPT.

Di antaranya adalah pengembangan desa wisata, pembangunan creatif hub serta pendampingan dan pelatihan untuk mengembangkan skill di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Bahas Travel Corridor, Menparekraf Bertemu dengan Tujuh Dubes Negara Sahabat

Sementara itu, program desa wisata yang tengah fokus dikerjakan Kemenparekraf bisa disinergikan dengan program BNPT.

Misalnya, terang Sandiaga, Bima memiliki desa wisata Maria di Kecamatan Wawo yang dapat dikembangkan potensinya.

Lalu pelatihan-pelatihan dan bimbingan teknis dari Kemenparekraf dapat disinergikan dengan program antiradikalisme BNPT.

BACA JUGA: Mbak Farida Setiap Hari Buka Warung Sayur, Ternyata Cuma Kedok Belaka

"Jadi sinergi dan kerja sama kami dengan BNPT ini harus terus ditingkatkan," kata Sandiaga.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler