Cegah Stunting, Baznas NTB Salurkan 294 Tray Telur di Desa Aik Berik Lombok Tengah

Selasa, 04 Juli 2023 – 19:53 WIB
Pendistribusian 60.000 telur kepada anak stunting di Desa Aik Berik, Lombok Tengah oleh Baznas NTB, dan Ketua PKK kepada Pemerintah Desa Setempat. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) provinsi setempat dalam menangani kasus stunting.

Baznas memberikan 1.836 tray atau 60.000 butir telur di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Utara.

BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden, Menko PMK Fokus Atasi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas NTB Abdul Hakim mengatakan ribuan tray telur tersebut disalurkan secara bertahap untuk kebutuhan selama 90 hari.

"Anggaran untuk membeli telur Rp 110 juta lebih," kata Hakim kepada media, Selasa (4/7).

BACA JUGA: BKN Kembalikan Dokumen 6.070 Calon PPPK Guru 2022, NIP Tertunda, kok Bisa

Sasaran penerima bantuan ialah daerah yang tergolong rawan stunting, seperti Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

Selain itu, Desa Aik Berik juga dijadikan pusat pengolahan makanan berbahan telur.

BACA JUGA: Detik-Detik Pembunuhan Pasutri Pengusaha di Tulungagung, Sadis! Inilah Pemicunya

"Sasarannya sudah ditentukan Tim Penggerak PKK NTB," ujar pria asal Kelurahan Leneng, Praya, itu.

Pihaknya memberikan 294 tray telur untuk anak penderita stunting di Desa Aik Berik secara bertahap.

"Untuk sepuluh hari pertama, kami salurkan 32 tray," ucapnya.

Pendistribusian telur itu dilakukan secara bertahap agar penerima betul-betul tepat sasaran dan telur tidak rusak.

Baznas tidak bisa sendiri dalam menangani stunting. Pihaknya membutuhkan kerja sama semua pihak, seperti pemerintah, PKK, kader posyandu, dan para ibu-ibu.

Sementara itu, Ketua TP PKK NTB Niken Saptarini Widyawati mengatakan pihaknya bakal memastikan telur-telur tersebut masuk sampai mulut anak-anak.

Menurut istri Gubernur NTB itu, stunting merupakan masalah penting yang harus diintervensi agar tumbuh kembang anak optimal.

"Kurangnya kemampuan dari orang tua memberikan gizi yang baik menjadi salah satu faktor. Ini lah yang kami dukung agar gizi anak terpenuhi," jelas Niken.

Pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan berbagi pihak memastikan nutrisi yang baik dan imunisasi lengkap bagi anak.

"Dengan kebersamaan maka masalah ini dapat tertangani," seru Niken.

Kepala Desa Aik Berik Muslehuddin berterima kasih kepada Baznas NTB dan TP PKK NTB karena telah memilih wilayah yang dipimpinnya sebagai tempat launching gotong royong dapur stunting dan pengolahan makanan berbahan telur.

Musleh menjelaskan saat ini di desanya sekitar 100 anak dengan kasus stunting. Dia berharap upaya penanganan yang dilakukan berbuah manis ke depannya.

"Berbagai fasilitas kesehatan telah kami siapkan. Setiap tahunnya kami gelontorkan Rp 170 juta dari dana desa," jelas Musleh.

Menurut dia, faktor stunting di wilayahnya ialah pola asuh yang salah dan genetik. Dia pun tidak memungkiri di desanya masih ada kasus pernikahan dini.

"Untuk tahun ini baru dua kasus pernikahan dini. Hal ini juga gencar kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah," pungkasnya.(mcr38/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler