Cegah Stunting, Danone Mendukung Program Rumah Bunda Sehat

Senin, 04 Oktober 2021 – 15:53 WIB
Rumah Bunda Sehat menggelar Webinar untuk mencegah kekurangan gizi (stunting) pada anak. Foto: Dok. Human Initiative

jpnn.com, BEKASI - Kota Bekasi dengan jumlah penduduk yang tinggi, karakter masyarakat yang heterogen serta mobilitas yang tinggi, berpotensi memiliki berbagai masalah sosial di masyarakat, termasuk kesehatan seperti stunting.

Stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus, karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan.

BACA JUGA: Rumah Bunda Sehat Lanjutkan Edukasi Kesehatan Ibu Anak untuk Cegah Stunting

Sebagai bentuk intervensi penanganan stunting, Danone Indonesia menghadirkan Bunda Duta Gizi dalam program Rumah Bunda Sehat fase kedua di Bekasi.

Sejak 2020, kota Bekasi menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Indonesia dengan ditetapkannya 24 kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting di area Bekasi.

BACA JUGA: Cegah Stunting, BKKBN Jalin Kerja Sama dengan Danone Indonesia

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyebutkan terlepas dari situasi pandemi yang dialami, pihaknya juga memberi perhatian akan permasalahan gizi dan nutrisi ibu dan anak, termasuk stunting.

“Dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Bekasi, kami berfokus pada intervensi spesifik penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk penyebab tidak langsung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, dalam keterangan tertulis dari Human Initiative, Senin (4/10/2021).

BACA JUGA: Komisi PRK MUI Gelar Webinar Nasional Cegah Stunting

Tanti menyatakan terus berupaya untuk menjalin keterlibatan dan kerja sama multipihak untuk penanggulangan stunting di Kota Bekasi mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan aksi intervensi yang telah ditetapkan

Untuk itu, Tanti mengapresiasi kehadiran Rumah Bunda Sehat yang terus ditingkatkan perluasan programnya termasuk pada fase 2 ini, sebagai upaya preventif dan promotif yang sangat diperlukan agar para orang tua lebih memerhatikan dan memantau tumbuh kembang anaknya.

Sementara itu, Karyanto Wibowo – Sustainable Development Director Danone Indonesia, mengatakan, Rumah Bunda Sehat (RBS) digagas oleh Danone Indonesia sejak 2016 sebagai salah satu program berbasis komunitas yang berfokus pada edukasi nutrisi untuk ibu dan anak serta pemberdayaan ekonomi.

Pendirian RBS ini, kata dia, telah hadir di Bekasi di daerah Pekayon Jaya dengan inisiatif di lapangan berupa pembentukan para perwakilan dalam Bunda Duta Gizi sebagai satelit di masyarakat dan menjangkau lebih dari 1.000 masyarakat.

Untuk memperluas penerima manfaat, lanjutnya, Danone Indonesia meluncurkan program RBS fase kedua di daerah Medan Satria, Kota Bekasi.

Karyanto mengatakan permasalahan seputar gizi menjadi hal yang perlu diperhatikan terlebih Indonesia mengalami kondisi dari satu dari tiga anak stunting.

“Sesuai dengan visi kami yakni One Planet One Health dan misi kami untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin orang. Untuk itu, kami berkomitmen dalam mendukung fokus pemerintah dalam penanganan stunting dan menginspirasi masyarakat khususnya ibu dan anak dalam pemenuhan nutrisi seimbang," kata Karyanto.

Menurut dia, setelah berjalan sejak 2016 yang lalu, pihaknya berkomitmen untuk terus meluaskan program Rumah Bunda Sehat termasuk peluncuran dalam fase kedua ini.

“Melalui program ini, kami berharap untuk dapat menjadikan RBS sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, menjangkau lebih banyak ibu dan masyarakat melalui kebermanfaatan program. Kami juga berharap kehadiran RBS ini memberikan dampak positif dalam penyebaran informasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat," ucap Karyanto.

Sementara Vice President Operations Human Initiative Andjar Radite menyampaikan dalam program RBS, pihaknya berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak melalui beragam program edukasi gizi dan kesehatan, penyuluhan hingga pendampingan pada ibu hamil serta orang tua.

“Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan kader posyandu dan puskesmas dalam melakukan edukasi kesehatan dan pengecekan kondisi kesehatan Ibu dan Anak di lingkungan Pekayon Jaya melalui home visit. Kami memberikan edukasi terkait dengan pentingnya konsumsi gizi seimbang hingga pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ujar Andjar Radite.

Kemudian, Dokter Spesialis Anak dr. Arie Dian Fatmawati, SpA menjelaskan penyebab stunting pada anak sangatlah kompleks termasuk dengan minimnya pemahaman orang tua akan pentingnya nutrisi dan gizi yang baik.

Kenyataannya, kata dia, anak pra-sekolah saat ini mengalami kekurangan energi dan protein, padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang dan beragam hal lain yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan si kecil.

“Hal ini juga ditambah dengan minimnya pemahaman orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat,” kata dokter Arie Fatmawati.

Untuk itu, dia melanjutkan edukasi kepada orang tua sangatlah dibutuhkan khususnya para ibu sebagai pembuatan keputusan seputar nutrisi di lingkup keluarga. Dengan intervensi ini, dia berharap dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak yang optimal.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler