Cek Dahulu Kalau Ada Artis Mempromosikan Judi Online, Bisa Jadi Itu Hoaks!

Kamis, 01 Februari 2024 – 12:57 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) menggandeng Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam menggelar seminar literasi digital untuk masyarakat. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) menggandeng Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam menggelar seminar literasi digital untuk masyarakat.

Ini sebagai langkah konkret dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan zaman modern.

BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Permainan Kartu dengan Judi Online

Ketua Pelaksana Ahmad Sofian mengatakan seminar ini diharapkan bisa menambah wawasan terkait pentingnya literasi digital khususnya mengenai hoaka, SARA, dan judi online. 

"Harus lebih bijak dalam membaca berita agar tidak termakan hoaks dan isu SARA serta tidak tergiur untuk kegiatan judi online yang tidak berfaedah,” ucap Ahmad Sofian dalam sambutannya pada acara kegiatan seminar literasi digital yang diselenggarakan Komunitas Merdeka Belajar Subulussalam di Kota Subulussalam, Aceh, baru-baru ini.

BACA JUGA: Kemenkominfo Tegur Keras Twitter, Minta Bersihkan Konten Judi Online

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Subulussalam Armand Nanda memberikan pemaparan bahwa di zaman modern ini teknologi sudah makin maju.

Segala aktivitas sekarang bisa diakses mudah dan cepat dengan adanya handphone termasuk informasi berita. Perlu sikap yang bijak agar tidak termakan informasi hoaks ketika mengonsumsi berita.

BACA JUGA: Menkominfo Budi Arie Putus Ratusan Ribu Situs Judi Online dalam 6 Bulan

“Handphone adalah sarana yang sangat mudah untuk mendapatkan informasi. Kita harus bisa mengontrol, tidak semua berita langsung diteruskan kepada orang lain," tegasnya.

Sebelum diteruskan kepada orang lain, lanjutnya, harus disaring dahulu, karena bisa jadi berita tersebut adalah hoaks.

Armand juga menambahkan bahwa mendekati pemilu pasti banyak pemberitaan hoaks dan juga isu SARA di media sosial.

Perlu berhati-hati dalam menyikapi pemberitaan di tahun pemilu ini agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang mengandung SARA dan hoax.

“Bapak Ibu harus bisa menjaga diri agar tidak mudah terprovokasi dengan hoaks dan isu SARA di tahun politik ini. Biasakan selalu mengecek kembali berita yang didapatkan dari sumber yang jelas dan tidak usah meladeni untuk orang-orang yang membawa isu SARA,” imbaunya.

Selain membahas permasalahan tentang pemberitaan hoaks jelang pemilu 2024, komunitas Merdeka Belajar Subulussalam juga mengambil inisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online. Dalam seminar literasi digital

Mahmud Li Asykar selaku Staf Bidang Teknologi dan Informatika Kota Subulussalam berbagi data dan fakta tentang dampak negatif judi online pada individu dan keluarga. Mereka juga memberikan tips dan saran tentang cara menghindari godaan judi online serta pentingnya membangun pola hidup sehat dan produktif.

Dia mengatakan dampak dari covid sangat berpengaruh bagi perekonomian, sehingga  mendorong masyarakat bermain judi online untuk mendapatkan penghasilan yang instan.

"Hal itu tidak bisa dibenarkan, banyak cara untuk meraih rezeki yang halal dan terjamin, seperti membangun usaha, entah berupa jasa maupun jualan online,” jelasnya.

Mahmud menambahkan teknologi Artificial Intelligence (AI) juga baru-baru ini digunakan untuk mempromosikan judi online. Masyarakat harus waspada dan jangan tergocek hanya karena dipromosikan oleh artis. Sebab, itu adalah editan dari AI agar masyarakat tergiur untuk bermain judi online.

“Jadi, hoaks dan judi online itu berkaitan, harus berhati-hati di era AI. Kalau ada artis-artis mempromosikan judi online, itu adalah hoaks," tegasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler