jpnn.com, SURABAYA - Cucu Proklamator RI Soekarno, Puti Guntur Soekarnoputri melakukan blusukan untuk mengecek kondisi harga pangan di Pasar Keputren Utara, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/1) malam.
Dalam blusukan itu, Puti didampingi Ketua DPP PDIP Djarot Saipul Hidayat. Puti yang mengenakan kemeja dan jilbab merah itu terlihat semringah saat menyapa warga dan pedagang.
BACA JUGA: Ahok Bebas, Djarot Minta Doa
Mantan anggota DPR Fraksi PDIP itu tak lupa mengecek harga kebutuhan pokok di pasaran. Pantauan JPNN, Puti menyempatkan diri menyambangi penjual sayur mayur yang ada di pasar. Sesekali tampak pula Puti dan Djarot berdialog bersama pedagang.
Aktivitas di pasar itu terlihat ramai. Para pedagang masih sibuk menggelar barang dagangannya. Hilir mudik pedagang dan pengunjung pasar pun terlihat. Mereka juga tampak antusias dengan kedatangan Puti. "Itu Mbak Puti, cucunya Bung Karno. Ada Pak Djarot juga ternyata," kata salah satu warga yang ada di pasar tersebut.
BACA JUGA: Djarot: PDIP Berharap Pemimpin Jangan Cengeng
Sejumlah bahan kebutuhan pokok pun dibeli dalam kesempatan blusukan itu. “"Kami melihat, mengecek harga-harga, seperti bawang putih, bawang merah, cabai, kubis dan lainnya," kata Puti di Pasar Keputran Utara.
Puti mengatakan, pengecekan itu dilakukan sekaligus untuk mengonfirmasi apakah benar isu-isu yang diembuskan bahwa harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi. "Termyata kami lihat ya Mas Djarot, ya, hasil pembicaraan kami dengan para pedagang harganya adalah stabil," ungkap Puti.
BACA JUGA: PDIP Sesumbar Jokowi Menang Mutlak di Dua Daerah Ini
BACA JUGA: Air Mata Puti Soekarno Jatuh di Rumah Kelahiran Bung Karno
Dalam kesempatan itu, Puti juga bercerita pernah menyambangi salah satu pasar lain di Surabaya. Dia ingin memastikan bahwa apakah benar isu yang beredar bahwa di era pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, uang Rp 50 ribu itu tidak bisa beli apa-apa.
"Saya tidak Rp 50 ribu, tapi cukup Rp 30 ribu. Dan ketika saya belanja sama ibu-ibu, dengan uang Rp 30 ribu itu kami bisa makan sekenyang-kenyangnya," kata Puti.
Dia menambahkan, dengan belanja Rp 30 ribu, itu bisa mengajak saudara bahkan tetangga sejumlah delapan hingga sembilan orang untuk makan bersama-sama.
"Dapat tahu tempe yang harganya Rp 9 ribu. Ada yang harganya Rp 5 ribu, tempe banyak, tahu banyak, bisa bikin sop lengkap bahkan pakai ayam," katanya.
Djarot menambahkan, sebenarnya ekonomi rakyat stabil. Harga-harga barang juga stabil. Dia menceritakan, dalam blusukan itu membeli beli tomat dengan harga Rp 13 ribu per kilogram. Kol Rp 3.500 per kilogram.
"Bawang merah lagi turun harganya di tingkat pedagang Rp 18 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 15 ribu per kilogram," ujarnya. Jadi, Djarot menegaskan bahwa artinya isu-isu yang dikembangkan kalau harga tinggi itu ternyata tidak benar. "Kami sudah cek di sini," tegasnya.
Lebih lanjut Djarot mengatakan dalam blusukan itu juga bisa terlihat bagaimana antusias para pedagang. "Semua suka Pak Jokowi karena merasakan hasil (pembangunan)," katanya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan saat berdialog dengan warga, ada yang menyebut jika dulu pelabuhan hanya melalui Tanjung Perak.
“Tapi zaman pak Jokowi dibangun lagi pelabuhan di Teluk Lamongan. Jadi infrastruktur bagus, harga bahan pokok terkendali karena transportasi bagus," pungkas Djarot.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot: Pak SBY Bangun Apa di Sumut?
Redaktur & Reporter : Boy