Cek Pasokan Bawang Merah Jelang Ramadan, Dirjen Hortikultura Turun Langsung ke Brebes

Minggu, 26 Februari 2023 – 16:39 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto turun langsung ke Brebes untuk mengecek pasokan bawang merah jelang Ramadan, termasuk melihat langsung aktivitas petani bawang di daerah tersebut, Sabtu (25/2). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BREBES - Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto bersama sebagian jajarannya turun langsung ke-48 titik sentra produksi di seluruh Indonesia.

Hal ini guna memastikan ketersediaan bawang merah dan cabai jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai perintah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

BACA JUGA: Bawang Merah Asal Cimenyan Bandung Bakal Membanjiri Pasar Jelang Lebaran

Salah satu lokasi yang dipantau langsung Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto adalah Kabupaten Brebes sebagai pemasok 35 persen kebutuhan nasional.

Hasil di lapangan menunjukkan bahwa pasokan cukup tersedia dan aman menjelang Ramadan hingga Idulfitri nanti.

BACA JUGA: Panen Cabai Rawit di Mojokerto Melimpah Hingga Lebaran, Kementan Amankan Pasokan

"Indikator aman ada di Pulau Jawa. Jangan sampai harga di Pulau Jawa bergejolak. Asal Jabodetabek terkendali, maka bisa dikatakan aman," kata Dirjen Prihasto melalui keterangan tertulis, Minggu (26/2).

Berdasarkan informasi yang diterima, setiap harinya terdapat 27 truk yang mengangkut sekitar 189-200 ton bawang merah dari Brebes masuk ke Pasar Induk Kramat Jati. 

"Harga bawang merah pada Sabtu (25/2) di Pasar Induk Kramat Jati Rp 22 ribu per kg,” sebut Dirjen Prihasto saat berada di gudang penyimpanan bawang merah PT AIS di Brebes.

Lebih lanjut Dirjen Prihasto menyampaikan upaya yang dilakukan Kementan antara lain melakukan pengembangan kawasan bawang merah, bekerja sama dengan para champion sekaligus memberikan bantuan distribusi dari pemerintah jika ada gejolak harga di tempat defisit.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yuli Hendrawati menyatakan kesiapan daerahnya memasok kebutuhan di wilayah Jabodetabek.

"Kalau ada wilayah-wilayah kosong maka ini baru menjadi perhatian tersendiri. Namun kami meyakini, Brebes mampu mengamankan kebutuhan menjelang, selama Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri tahun ini,” ujar Yuli Hendrawati.

Pemiliki gudang PT AIS Benny Santoso mengatakan jika Sulawesi dan Sumatera sudah dapat dipenuhi stoknya dari produksi bawang merah di Enrekang dan Solok, maka stok di Brebes aman.

"Jika mereka kekurangan pasti mencarinya ke Jawa. Ini artinya akan mengurangi pasokan di Jabodetabek," kata Benny Santoso.

Benny menyebut per Jumat (24/2) kemarin, pengiriman 28 truk harga Rp 24 ribu per kilogram.

Menurutnya, dapat dipastikan jumlah ini akan meningkat pada Maret, karena panen semakin banyak, sedikit berkurang di bulan berikutnya.

Pemiliki gudang bawang CV Sudah Ada, Dian Alex Candra yang merupakan 'champion' atau mitra kerja sama Kementan dalam pemenuhan pasokan bawang merah mengatakan, petani di daerahnya memang fanatik bawang varietas Bima Brebes.

Hal ini dikarenakan keunggulan bawang Bima Brebes lebih tahan di musim penghujan.

Selain lebih tahan pada musim hujan, provitasnya mencapai 10-12 ton per hektare.

"Selain itu memang masyarakat Indonesia lebih banyak memilih varietas asli Indonesia ini di pasaran,"

Alex mengatakan pihaknya memiliki lahan seluas 470 hektare yang jika dibutuhkan bisa diperuntukkan untuk benih.

Dia bersama petani binaannya berkomitmen untuk senantiasa mengamankan pasokan harian nasional, termasuk Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).

Kesuksesan Brebes mengawal kebutuhan bawang merah ini diyakini, karena masyarakat petani sudah sangat kompak.

"Petani tanam bersamaan dan serentak. Itulah yang menjadi kunci kesuksesan bersama," ungkapnya.

Selain ke gudang, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto juga langsung turun ke lokasi penanaman dan memantau tanaman bawang merah.

Desa Krasak, Kecamatan Brebes menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi.

Berdasarkan hasil diskusi dengan pelaku bawang merah di lapangan, luasan lahan pertanaman bawang merah di Desa Krasak seluas 280 hektare dengan produktivitas 8 ton per hektare.

Asumsi harga rata-rata Rp 24 ribu per kg dan penanaman sebanyak 4 kali setahun, maka totalnya mencapai Rp 215 miliar yang akan menggerakkan perekonomian di desa tersebut.

Dirjen Prihasto menambahkan melihat langsung kondisi di lapangan dirinya meyakini bawang merah di Brebes dalam kondisi cukup tersedia dan aman.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan untuk melakukan panen bersama dengan Mendag Zulkifli Hasan dalam waktu dekat ini.

Langkah tersebut sebagai upaya memberikan kepastian jaminan pasokan, khususnya bawang merah dalam mengantisipasi lonjakan kebutuhan dan harga menjelang, selama Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler