jpnn.com, MALANG - Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan pihaknya akan mendapat bantuan dari Polda Jatim untuk mengungkap kasus mutilasi di Pasar Besar Malang. “Iya Polda ke sini untuk membantu kami,” ujarnya.
Asfuri menjelaskan hingga malam tadi, sudah sudah ada enam saksi yang diperiksa. Saksi tersebut yakni dua orang pedagang, tiga security dan satu orang dari masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarganya sejak 27 April 2019.
BACA JUGA: 3 Tulisan di Lokasi Mutilasi Pasar Besar Malang, Penulis Pilih Tinta Merah dan Hitam
(Baca Juga: Ini Tentang Mutilasi Pasar Besar Malang, Lengkap, Mencekam, Jangan Baca Kalau Anda Penakut)
“Kemarin ada yang melaporkan lalu kami pastikan dengan memperlihatkan celana dalam korban yang berwarna cokelat berloreng. Awalnya dia bilang keluarganya yang hilang tersebut punya celana dalam tersebut tapi setelah diamati ternyata bukan,” jelasnya.
BACA JUGA: Ini Tentang Mutilasi Pasar Besar Malang, Lengkap, Mencekam, Jangan Baca Kalau Anda Penakut
Sedangkan untuk perkembangan autopsi sampai malam tadi sidik jari korban belum bisa diidentifikasi karena jari-jarinya keras akibat pengerasan kematian. Proses autopsi pun terhambat.
(Bacalah: 3 Tulisan di Lokasi Mutilasi Pasar Besar Malang, Penulis Pilih Tinta Merah dan Hitam)
BACA JUGA: Temukan Bukti, Polisi Semakin Yakin Prada DP adalah Pelaku Mutilasi Wanita
Belum ada informasi dari RSSA Malang terkait lamanya proses autopsi. “Iya jari-jarinya mengeras, masih diselidiki kenapa bisa kayak gitu. Lalu juga warna wajahnya menghitam, kami belum tahu kenapa dan sudah berapa hari tewas,” sambungnya.
Sebagai informasi identitas lain korban yang diduga perempuan ini memiliki rambut sebahu dengan tinggi badan kurang lebih 155 cm. (rida ayu/radarmalang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Korban Mutilasi Ngaku Syok Lantas Bilang Begini
Redaktur : Tim Redaksi