jpnn.com, UTTAR PRADESH - Seorang pria di India bernama Kinnar Yadav menghabisi istrinya, Vimla secara sadis.
Gara-gara terbakar cemburu, pria 40 tahun itu memenggal kepala Vimla menggunakan kapak.
BACA JUGA: Hiiii... Wanita Tanpa Busana Berjalan Menenteng Pisau dan Potongan Kepala
Warga di wilayah Banda, negara bagian Uttar Pradesh itu murka lantaran mencurigai istrinya tak setia. Sudah lama Kinnar menduga wanita 35 tahun itu berselingkuh dengan tetangganya.
Pria yang diduga menjadi selingkuhan Vimla ialah Ravikant Yadav. Tempat tingal Ravikant berdekatan dengan rumah pasangan suami istri itu.
BACA JUGA: Sadis... Tangan Kiri Menenteng Kepala, Tangan Kanan Membawa Parang
Pada Jumat (9/10) pagi, Kinnar yang pulang ke rumah mendapati Vimla sedang berbicara dengan Ravikant. Kinnar pulang karena sedianya akan meminta uang untuk membeli kerbau.
Namun, percakapan Vimla dengan Ravikant membuat Kinnar langsung terbaiar api cemburu. Sontak Kinnar mengambil kapak dan menyerang Ravikant.
BACA JUGA: Analisis Psikolog soal Sejoli Mutilan Bermodus Begituan: Bisa Jadi Mirip Joker
Namun, Ravikant yang terluka berhasil kabur. Kinnar lantas kembali ke rumah untuk menjumpai Vimla dan menghabisinya.
Kinnar menggunakan kapak di tangannua untuk memisahkan kepala Vimla dari badannya. Saat itu kedua anak pasutri tersebut, Bhagat dan Prahlad, tidak sedang berada di rumah.
Setelah menghabisi Vimla, Kinnar langsung menuju kantor polisi terdekat. Dia berjalan sejauh 3 kilometer sembari memegang kapak dan menenteng kepala istrinya guna menyerahkan diri.
Kinnar sempat berdiri di dalam kantor polisi selama 15 menit sambil memegang potongan kepala istrinya hingga ada petugas senior yang bertindak.
"Kinnar tiba di kantor polisi sekitar pukul 8.30 dengan potongan kepala," ujar Pembantu Superintenden Kepolisian Banda Mahendra P Chauhan kepada media lokal.
Mahendra menambahkan, Kinnar telah menjalani pemeriksaan. "Dia ingin membunuh Ravikant, namun akhirnya menghabisi istrinya," tuturnya.
Sementara Ravikant sudah dalam perawatan di rumah sakit. "Kondisinya stabil," kata Mahendra.(star/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni