Cemburu Jadi Motif Satpam Klinik Kecantikan Habisi Nyawa Karyawati Call Center di Semarang

Rabu, 23 Oktober 2024 – 06:08 WIB
Pelaku bernama Muhammad Adhi Nugroho (30), warga Jalan Bendungan Nomor 17 RT 002, RW 005, Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jateng. FOTO: Dokumen untuk JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Cemburu menjadi motif Muhammad Adhi Nugroho (30) tega menghabisi nyawa seorang perempuan di indekos Jalan Peterongan Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Pelaku yang merupakan seorang sekuriti di klinik kecantikan itu warga Jalan Bendungan Nomor 17 RT 002, RW 005, Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jateng.

BACA JUGA: Misteri Pembunuhan Karyawati Call Center di Semarang Terungkap, Pelaku Pacar Korban, Ini Motifnya

Dia dibekuk di rumah kerabatnya di daerah Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (22/4) sekitar pukul 04.00 WIB atau empat hari setelah melarikan diri. Sebelum ditangkap, Adhi pernah dalam pelarian di Jakarta.

Adhi Nugroho yang dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10) mengungkapkan juga merasa sakit hati lantaran korban pernah menolak menuju hubungan yang serius.

BACA JUGA: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Karyawati Call Center di Semarang

"Karena saya pacarnya dia, saya pengin jaga komitmen, tetapi dia tidak mau dan bilang," ujar Adhi menirukan perkataan korban, "Jangan ganggu aku, jangan terlalu mengekang karena aku makhluk sosial, aku butuh teman relasi cowok dan cewek".

Dengan tangan terborgol, Adhi menyebut perkataan korban yang menyulut emosinya untuk merencanakan pembunuhan pada Jumat (18/10) dini hari.

BACA JUGA: Bikin Film Porno, Siskaeee dan Pemeran Lain Divonis Setahun Penjara

Terlebih, dia cemburu dengan korban yang keluar bersama laki-laki lain pada Kamis (17/10) malam. "Di situ saya merasa sakit hati," kata pria satuan pengamanan atau satpam tersebut.

Berbekal pisau sangkur yang dibeli di lokapasar, Adhi membulatkan tekadnya untuk membunuh korban. Sebelumnya, dia menguntit korban yang pergi kencan bersama teman prianya. Mengetahui korban sudah pulang ke indekos, pelaku melancarkan aksinya.

"Ternyata dia keluar sama cowok lain. Saya punya akun fake (tiruan, red), di akun pribadi saya tidak kelihatan, tetapi di akun fake saya bisa lihat statusnya, di situ saya timbul amarah," ujarnya.

Adhi mengaku pernah masuk ke kamar indekos korban di lantai 2. Dia mengenang saat itu membantu berberes barang-barang korban.

Karena sudah tahu lokasi kamar, Adhi memanjat pagar lalu tanpa basa-basi menusuk korban hingga meninggal dunia.

"Saya ketuk pintu dulu, dari dalam dia tanya "siapa", saya diam lalu dia mematikan lampu kamar terus membuka pintu terus lihat saya mau menutupnya, tetapi saya merangsek masuk," ujarnya.

Adhi hanya butuh waktu lima menit untuk menghilangkan nyawa manusia. Dalam pantauan kamera pengawas atau CCTV, Adhi memanjat pagar pada Kamis (17/10) sekitar pukul 23.58. Dia keluar pada Jumat (18/10) sekitar pukul 00.03 WIB.

"Saya tusuk di perutnya satu kali, dorong-mendorong sampai dia jatuh lalu saya tusuk membabi buta di area dada, setelah dia tak sadar saya tusuk lagi di bagian pinggang satu kali," kata Adhi.

Dalam kasus ini, korban berinisial RA (28) warga Kabupaten Grobogan, Jateng yang bekerja di perusahaan call center di Kota Semarang. Polisi menyebut insiden pembunuhan ini menjadi perhatian publik.

"Peristiwa ini cukup menjadi perhatian publik karena korban mendapat 15 luka tusukan. Dalam perspektif pelaku kejahatan cukup sadis," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP (kitab undang-undang hukum pidana) dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.(mcr5/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Mata Sering Belekan? Ini Penyebab dan Solusinya


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler