jpnn.com, BANGLI - Seorang ibu rumah tangga di daerah Bangli bernama Ni Putu Martini, 43, nekat gantung diri karena terbakar api cemburu.
Namun niatnya mengakhiri hidup gagal lantaran sabuk yang dipakai sebagai tali pengikat putus.
BACA JUGA: Orang Tua Mengecek ke Kamar, Astaga Putrinya
Warga Banjar Kedisan, Desa Kedisan, Kintamani, dibuat heboh karena ulah Martini, Jumat malam (12/7).
Polisi dari satuan polisi perairan Bangli mendatangi rumah korban setelah menerima telpon permintaan pertolongan.
BACA JUGA: Pria 60 Tahun Nekat Gantung Diri di Belakang Klinik Tempat Istrinya Dirawat
BACA JUGA: Siswa Tewas Saat MOS, Hasil Autopsi Ungkap Hal Mengejutkan
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi menjelaskan, Martini sejak beberapa hari ini sering sedih. Itu karena dia merasa kecewa terhadap suaminya, I Nengah Warda, 45, yang masih berhubungan dekat dengan istri pertama.
BACA JUGA: Pak Lurah Gantung Diri, Gara â gara Mutasi Jabatan?
"Sebagai istri kedua, Martini cemburu kepada istri pertama suaminya," kata Sulhadi, Minggu (14/7).
Lama memendam rasa, Martini tidak kuat. Dia menelpon suaminya dalam keadaan menangis, beberapa saat sebelum kejadian. Nengah Warda yang sedang berada di wantilan desa langsung beranjak ke rumah setelah mendengar tangisan istri di telepon.
BACA JUGA: Performa Kalteng Putra Buruk, Jajaran Pelatih Diminta Segera Evaluasi Tim
Sampai di rumah, Nengah Warda kaget melihat Martini tersungkur dengan sabuk kuning berukuran 3 meter yang masih terikat di leher. Warda yang tampak kebingungan langsung bergegas ke pos polisi perairan dekat Dermaga Kedisan untuk minta tolong.
"Anggota kami langsung bergerak dan membawa korban ke Puskesmas Kintamani. Korban sudah sadar. Beruntung sekali saat korban di lantai itu masih bernapas. Korban selamat," tegas Sulhadi. (aka/aim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susanto Gantung Diri Lantaran Tak Direstui Ortu Nikahi Seorang Janda
Redaktur & Reporter : Budi