Cerita Din tentang Mushaf Alquran Pemberian Tokoh Konghucu

Rabu, 11 Juli 2018 – 23:39 WIB
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan tokoh Konghucu dari Malaysia Tan Sri Lee Kim Yew yang menyerahkan mushaf Alquran sulaman untuk umat Islam dunia. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin punya cerita menarik di balik keputusan tokoh Konghucu asal Malaysia, Tan Sri Lee Kim Yew menyerahkan mushaf Alquran terbesar dalam bentuk sulaman kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (11/7). Mushaf itu dipercayakan ke Indonesia untuk umat Islam dunia.

Din menuturkan, Kim yang merupakan warga keturunan Tionghoa penganut Konghucu yang baik merupakan sahabatnya. Tiga tahun lalu Kim memesan mushaf dalam bentuk sulaman itu kepada sekelompok muslimah di Daerah Otonomi Khusus Ninxia, Tiongkok.

BACA JUGA: Saham Hilang Senilai Kanada

“Secara diam-diam tiga tahun lalu menyuruh dengan membayar mahal sekelompok perempuan muslimah di provinsi otonomi khusus muslim di China, Ningxia untuk membuat atau menulis Alquran sulaman di atas kain indah. Alhamdulilah selesai," ucap Din di Istana Kepresidenan Jakarta. Baca juga: Jokowi Terima Mushaf Alquran Terbesar dari Tokoh Konghucu

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Kerja Sama Antaragama dan Peradaban itu menceritakan ketika bertemu Kim di di Kuala Lumpur, ada salah satu hotel termewah di ibu kota Malaysia yang menyampaikan informasi penting. Pengusaha kaya itu memberitahukan bahwa mushaf sulaman berbahan kain satin dan sutra rencananya akan diserahkan kepada pemimpin Arab Saudi.

BACA JUGA: Perang Saat Lebaran

"Kim menyampaikan kepada saya, insyaallah Alquran besar ini ingin dihadiahkan kepada umat Islam se-dunia melalui Raja Saudi Arabia Raja Salman. Lalu saya bujuk beliau, bagaimana kalau hadiah itu diberikan melalui Presiden RI. Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan beliau sepakat," tutur Din.

Mushaf Alquran tersebut terdiri dari satu juz dalam satu gulungan sepanjang 17 meter. Cara membacanya dari kanan ke kiri.

BACA JUGA: Serunya Bukber di Kunming

Bila ditotal maka 30 juz Alquran dalam 30 gulungan. Atau jika dibentangkan akan memanjang hingga 450 meter.

Saat ini, keseluruhan mushaf yang dikerjakan 40 ahli terbaik itu disimpan di dalam dua peti yang dibuat khusus dari kayu pilihan. Dengan demikian, serangga tak bisa memasukinya.

"Jadi ini akan dihadiahkan pada waktunya nanti kepada umat Islam (dunia) melalui Presiden Jokowi. Beliau memilih Presiden RI untuk menerima Alquran ini, beliau sampaikan kepada saya, dengan maksud dan niat tulus," jelas ketua dewan pertimbangan MUI itu.

Dia menyebut hal yang dilakukan Kim merupakan pelajaran berharga bagi umat Islam Indonesia. Sebab, seorang penganut Konghucu mau menafkahkan banyak hartanya untuk pembuatan mushaf Alquran sulaman.

"Enggak tahu berapa miliar kalau dirupiahkan untuk menulis Alquran sebagai suatu khazanah kebudayaan. Pesannya umat Islam jangan lupakan Alquran dan pesan saya sebagai utusan khusus presiden, ini dialog Islam-Konghucu. Ini sekaligus menjadi dialog peradaban. Ternyata di Ningxia, RRT, banyak profesor muslim yang bisa menulis Alquran. Yang dipilih ini mushaf dari Pakistan," pungkas Din.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alquran Warisan Maulana Malek Ibrahim Ini Konon Bisa Terbang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler