Cerita Duka Atlet Wushu Jatim Sebelum Berangkat Menuju PON Papua

Selasa, 05 Oktober 2021 – 10:34 WIB
Pasangan atlet wushu Jawa Timur Natalie Chriselda Tanasa dan Benedicta Rafaela Karolusia Prasetyo berlaga dalam nomor duilian putri PON XX Papua di GOR Hiad Sai, Merauke, Papua, Minggu 3 Oktober 2021. Medali emas ddigenggamnya setelah mengumpulkan nilai 9,50 Minggu (03/10/2021) (FOTO :PB PON XX PAPUA/Ali Lutfi),

jpnn.com, JAYAPURA - Atlet wushu Jawa Timur Nathalie Chriselda Tanasa menyimpan sebuah cerita pilu sebelum keberangkatannya menuju PON XX/2021 Papua.

Perempuan berusia 28 tahun itu kehilangan ayahnya pada Juli 2021. Sang ayah menghembuskan napas terakhir setelah dinyatakan terjangkiti Covid-19.

BACA JUGA: Pastikan Listrik PON XX Papua Aman, PLN Gerak Cepat Bantu Perbaiki Instalasi Venue Milik MSC

Namun di balik cerita dukanya itu, Natahalie mampu membalas dengan prestasi membanggakan di PON Papua 2021.

Turun di cabor wushu nomor taolu dullian putri, Nathalie turut menyumbang medali emas untuk kontingen Jatim.

BACA JUGA: Ulat Sagu, Rahasia Peraih Medali Emas Binaraga PON Papua

Nathalie mengaku mempersembahkan medali yang ia dapat untuk segenap warga Jatim dan mendiang ayah tercinta.

"Nathalie persembahkan medali emas ini untuk Jatim, khususnya almarhum ayah yang membuat saya bisa seperti ini. Puji tuhan," ujarnya dikutip dari laman KONI Jatim.

BACA JUGA: PON Baru Mulai, KOI Sudah Bicara soal Event Olahraga Level Dunia di Papua

Dia menyebut rasa kesedihannya memuncak beberapa pekan setelah kepergian ayahnya. Padahal Nathalie sempat mengajak sang ayah ikut berangkat ke PON Papua.

"Ayah sempat memberikan isyarat jempol meski kondisinya saat itu lemah, pakai oksigen," tuturnya.

Nathalie menyebut sempat mendapat isyarat sehari sebelum kepergian ayahnya. Dia pun langsung meminta izin kepada pelatihnya, Sherly Hudiono untuk pulang sejenak.

"Saat itu, saya juga yang mengantarkan papa hingga ke ruang ICU untuk perawatan," terang Nathalie.

Sebelum meninggal karena Covid-19, ayah Nathalie sempat menyaksikan anaknya berjuang di Pra-Pon yang berlangsung di Bangka Belitung pada 2019.

Nathalie juga menyempatkan datang ke makam ayahnya sebelum berlaga di PON XX Papua. Hal itu yang membuatnya bersemangat hingga berhasil membawa satu medali emas.

"Biar bangkit dan semangat, sebelum berangkat ke PON Papua saya sempatkan mampir ke makam papa. Terus minta restu ke papa," tukasnya.(KONI/mcr15/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler