Cerita Erick Thohir Soal Pesan Orang Tua, Simak

Kamis, 07 Oktober 2021 – 16:25 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi bintang tamu pengajian Rumah Mamah Dedeh yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional, Kamis (7/10/2021) pagi.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir berbagi cerita tentang mengarungi hidup berumah tangga bersama istrinya, keluarga dan bagaimana penghormatannya kepada ibunda.

BACA JUGA: Menteri BUMN Erick Thohir Targetkan Bursa Indonesia Rajai Asia Tenggara

Dari sang bunda, Erick belajar tentang kedisiplinan. Bahkan di masa pandemi, Erick mengaku bisa menemui sang ibu kecuali setelah mendapatkan vaksin.

“Ibu saya disiplin sekali selama pandemi. Sama cucu saja tidak boleh bertemu. Saya saja baru bertemu setelah vaksinasi,” kata Erick Thohir.

BACA JUGA: Tanri Abeng Usul DPR Dilibatkan dalam Seleksi Bos BUMN, Ini Kata Mufti Anam

Keberhasilan sosok Erick Thohir menjalani kariernya hingga di tahap saat ini adalah perjalanan panjang yang tak mudah dan punya ceritanya sendiri yang berliku-liku. Namun, bila ditanya tentang hal-hal penting di balik perjalanan kariernya, terselip pesan semangat dari keluarga.

Keluarga besar Erick Thohir dikenal sebagai keluarga yang sederhana. Meski Erick adalah seorang pengusaha, pejabat publik, dan keluarga terpandang, tetapi nyaris kita tak melihat kehidupan istri dan anak-anaknya yang tersorot media.

BACA JUGA: Siap-Siap, Erick Thohir Bergerak, BUMN Tak Jelas Bakal Dilibas

Bagi Erick Thohir, keluarga adalah sumber energi, sumber motivasi. Dari sanalah ia banyak belajar tentang hidup dan segala perjuangannya.

Dari sang ayah, Erick belajar banyak tentang semangat hidup. “Bapak saya mengajarkan saya dari kecil. Kita sebagai manusia itu yang termahal adalah kapabilitas kita. Kualitas kita. Uang bisa hilang tetapi kalau kita punya pendidikan punya kualitas kita akan menjadi besar,” ujar Erick

Dalam kehidupan keluarga, terutama untuk menjaga hubungan yang senantiasa harmonis, Erick tegas tentang pentingnya saling menghargai dan saling mengerti. Tentu saja hal wajar, bila ada sedikit beda pikiran di dalam kehidupan rumah tangga.

“Untuk menjaga rumah tangga sampai 23 tahun dan seterusnya mesti tahu kesenangan istri,” ungkap Erick.

Menurut Erick, untuk membahagiakan istri tidak selalu harus memberikan hadiah yang mahal atau spesial, cukup memberikan sebuah perhatian kecil hal ini kerap dilupakan orang berumah tangga, pemberian perhatian dinilai cukup mudah dan murah.

“Kadang-kadang dari hal yang terkecil, misalnya kita bangun tidur, kok beda hari ini (kelihatan cantik), bicara yang baik kepada istri, dipuji, disanjung bukan karena barang, perhatian saya rasa lebih mahal,” bebernya.

Pada momen perayaan ulang tahun pernikahan, contohnya, Erick memberikan kado yang cukup unik, bukan tas brended atau fashion yang mahal, melainkan Erick memberikan kambing putih “Si Ambyar” kepada istrinya.

Selain itu, Erick juga tidak lupa untuk memanggil istri dengan nama panggilan kesayangan, sebagaimana Rosulullah memanggil istrinya Sayyidah Aisyah RA dengan sebutan Humairoh wanita berparas cantik berkulit putih dengan pipi kemerah-merahan.

“Seperti saya memanggil istri bukan nyonya tapi Nona panggilan sayangnya, biar awet muda terus,” ucapnya.

Selain itu, menurut Erick kunci dalam berumah tangga ialah bisa saling menghargai dan mengerti satu sama lain. Memahami kekurangan dari pasangan sebab tidak ada manusia yang sempurna.

“Saya rasa kalau sudah suami istri itukan kuncinya saling menghargai dan saling mengerti, kalau ada berantem-berantem di rumah itu kita mesti saling introspeksi. Tentu kunci dari berumah tangga kalau saya secara pribadi ya tadi kita itu tidak sempurna, kita punya kekurangan, justru Allah menjodohkan kita untuk saling mengisi,” jelas Erick.

Apalagi menurut Erick, usia pernikahannya sudah lebih dari 20 tahun, harus tambah saling mengerti bukan malah tambah tidak mengerti dengan sikap, sifat dan pemikiran pasangan. Beda halnya dengan yang masih usia pernikahannya masih muda.

“Misalnya kalau dua tahun pertama (nikah) lagi jalan bareng pegangan tangan terus istrinya nendang batu enggak sengaja, batunya yang disalahin. Tetapi kalau sudah lebih dari 20 tahun istirnya nendang batu matanya ke mana sih,” kata Erick sambil bercanda.

Mamah Dedeh sebagai tuan rumah dalam acara tersebut mendoakan nama Erick Thohir dan Istri Elizabeth Tjandra memiliki kesamaan inisial ‘ET’ berjodoh sampai akhir hayat.

“Mudah-mudahan dengan nama yang hampir sama, inisialnya sama, dijodohkan oleh Allah bisa ada empat-empatnya yaitu Tahabbub cinta mencintai, Ta’awun saling tolong menolong, Tashawwur tiap ada masala bermusyawarahh yang keempat ini yang penting, Ta’afi kalau ada kesalahan saling memaafkan,”pesan Mamah dedeh.

Potret ideal keluarga besar Erick Thohir patut ditiru. Terdapat nilai-nilai semangat dan saling mendukung satu sama lain, semangat mengejar pendidikan, kesederhanaan, kehangatan dengan cinta dan kasih sayang.(jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler