jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepada Dirjen Perhubungan Darat agar menutup akses jalan tikus yang biasa dilalui oleh pemudik.
Sebab berdasarkan penelusuran, Ganjar menemukan banyak pemudik yang masuk ke Jawa Tengah lewat jalan tikus.
BACA JUGA: Jadwal Libur Idulfitri, Siswa Kembali Bersekolah 2 Juni
"Saya kemarin sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi sebelah termasuk dengan Jawa Barat, Jakarta, dan Dirjen Perhubungan Darat untuk menutup jalan agar tidak bisa dilewatin," kata Ganjar saat diskusi Mengamankan Lebaran di Tengah Pandemi melalui video virtual, Kamis (14/5).
Ganjar mengatakan, dia pernah bertanya pada salah satu pemudik yang datang dari Ibu Kota dan lolos dari posko check point pencegahan warga mudik di tengah pandemic virus corona COVID-19.
BACA JUGA: Tri Rismaharini: Halo, Sayangku Semuanya
Ganjar menjelaskan, pemudik itu sempat tertangkap di salah satu posko pelarangan mudik.
Namun pengemudi tersebut telah mempunyai jalur lain yang luput dari penjagaan kepolisian. Salah satunya melalui jalur tikus.
BACA JUGA: Kabar Terbaru soal THR, PNS dan Honorer Sama-sama Senang, Alhamdulillah
"Kemarin sudah kami temuin teman-teman dan ada kawan kami di Banyumas. Kami temukan dua rombongan, satu dari Jakarta, satu dari Jawa Timur, ternyata dua-duanya lolos," kata Ganjar.
"Akhirnya dia cerita, kok bisa lolos gimana. Jadi dia cerita, “saya kemarin sempat kena dan disuruh putar balik. Usai itu ternyata sopirnya mencari jalan tikus”," kata Ganjar menceritakan dialognya dengan si pemudik.
Kendati demikian, Ganjar pun tidak akan memulangkan warganya yang sudah telanjur sampai di Jawa Tengah.
Ia hanya mengimbau warga tersebut untuk karantina mandiri di rumah masing-masing.
"Kalau sudah sampai di sini masa kami mau pulangin lagi? Ya, udah ini anak-anak saya juga, sudah telanjur balik," tandasnya. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian