Cerita Gloria, Perias Jenazah yang Kerap Diikuti Arwah, Merinding

Minggu, 26 September 2021 – 09:38 WIB
Gloria Elsa Hutasoit. Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Gloria Elsa Hutasaoit berbagi cerita unik yang bikin merinding. Pasalnya, mbak Gloria sapaan perempuan yang berprofesi sebagai perias jenazah ini mengaku kerap diikuti arwah.

Gloria mengungkap hal itu saat bincang-bincang di acara “Ruang Cerita” di kanal Youtube Genpi.co pada 23 September 2021.

BACA JUGA: Brigjen TNI Ronny: Semoga Arwah 4 Prajurit Diterima Allah SWT

Gloria mulai belajar merias jenazah sejak usia remaja (18 tahun). Kala itu, dia mengikuti ibunya yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta.

“Dia (Ibu Gloria, red) mengabadikan diri sebagai pemandi jenazah gratis,” kenang Gloria.

BACA JUGA: Arwah Mbak You Disebut jadi Budak Siluman Ular, Begini Komentar Mbah Mijan

Gloria kerap mengikuti ibundanya merias jenazah meski sebatas pada lingkup keluarga.

Sejak 2017, Gloria baru menjalankan profesinya itu sebagai perias jenazah profesional.

BACA JUGA: Kasus 6 Laskar FPI, Refly Harun Heran Ada Arwah Berstatus Tersangka

Sebab, saat itu sang suami yang bekerja sebagai perias jenazah jatuh sakit.

Namun, sebelumnya diakui Gloria pernah mengabdikan diri menjadi perias jenazah di salah satu gereja dan sempat mengikuti kursus merias di salon-salon.

Hasil riasnya pun menggoda banyak orang. Sebab, hasilnya memuaskan.

Lalu, hal yang mamacu asa Gloria sehingga nekat menjadi perias jenazah gratis karena percaya bisa mendatangkan banyak berkat baginya.

“Saya banyak ditolong banyak orang karena gua banyak melakukan hal yang baik,” kenang Gloria menceritakan awal mula dirinya menjadi perias jenazah.

Perempuan berambut pendek itu percaya apa yang ditanamnya akan menuai. “Apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai,” demikian hidup Gloria.

Sembari bernazar kepada Tuhan, saat sang suami terbaring sakit selama dua tahun hingga meninggal dunia, kondisi keuangan tak sepeser pun dalam kreseknya.

“Tuhan lu bisa pakai gua kalau buat orang duka, gua akan berada di garda terdepan menolong mereka,” kenang Gloria yang saat itu berdoa kepada Tuhan.

Dia mengatakan bila manusia meninggal yang akan mengurus kematian dibayar oleh keluarga yang masih hidup. Itu pun bila keluarga memiliki finansial yang baik.

Hal itulah yang membuat semangat Gloria makin menggebu hingga memilih panggilan hidup menjadi perias jenazah gratis profesional.

Saat ini, dia juga memiliki banyak murid.

Namun, sebelum membagi pengetahuan terlebih dahulu Gloria mengatakan jujur kepada tiap anak muridnya bahwa apa yang diajarkannya tak membuat mereka hebat dalam merias.

“Bila lu merias asal-asalan mendingan lu belajar sama gua,” kata Gloria menirukan kalimat yang diucapkan kepada anak muridnya.

Baginya, mempercantik jenazah layak orang seperti manusia yang masih hidup. Hal itu selalu ditanamkan kepada anak muridnya.

Menurut dia, soal kemampuan yang baik bisa dipelajari, tetapi panggilan jiwa mustahil dimiliki banyak orang.

“Kalau lu enggak punya panggilan jiwa, man lu enggak bisa bertahan lama, susah pekerjaan ini,” kata Gloria.

Gloria mengatakan dirinya tak memaksa pihak keluarga jenazah yang diriasnya harus merogoh kocek, tetapi bila ada yang memberi imbalan akan diterimanya dengan ikhlas.

Kendati demikian, dia selalu mengatakan jasa rias jenazah yang digelutinya itu gratis.

“Kalau pun enggak dibayar, tidak masalah, karena memang itu panggilan hidup gua,” ujar Gloria dengan bangga.

Ritual Khusus

Gloria mengaku sebelum dan sesudah merias jenazah selalu mandi menggunakan air garam yang dicampuri dengan jeruk purut.

Sebab, dia percaya garam dan jeruk purut bisa menetralisir hal-hal gaib.

Gloria mengaku hingga kini dirinya kerap diikuti arwah jenazah yang diriasnya, bahkan, saat menjumpai orang yang memiliki kemampuan spritualitas berkomunikasi dengan alam gaib alias Indigo, ada makhluk tak kasat mata menempel pada tubuhnya.

Kadang-kadang, hal itu membuat Gloria kerap berdoa kepada Tuhan agar menghentikan pekerjaanya sebagai perias jenazah.

Lantaran, kemampuan itu sudah terbiasa dalam diri Gloria pesan arwah melaluinya selalu disampaikan kepada keluarga jenazah yang diriasnya.

Pesan itu pun disampaikannya begitu saja. “Ada yang mau minta maaf kepada adenya,” kata Gloria mencontohkan pesan dari arwah jenazah.

Gloria lantas bingung terhadap dirinya kala pihak keluarga menangis tersedu-sedu di hadapan jenazah.

Saking bingungnya, Gloria kerap minum obat penenang mengobati keherannya itu.

Walakin, Gloria menerima takdir yang diberikan Tuhan itu.

Kisah paling menyeramkan sepanjang Gloria merias jenazah adalah korban tabrakan, bunuh diri, dan terkena santet.

Malam itu, Gloria ditelepon keluarga jenazah. Dia tak tahu menahu bahwa jenazah yang diriasnya merupakan korban santet.

Lekas-lekas, Gloria mendatangi rumah jenazah yang bakal diiriasnya.

Saat itu, di rumah tersebut sepi dan senyap karena belum banyak orang yang datang melayat.

Tiba-tiba, tak ada angin, foto jenazah jatuh begitu saja. “Kaki saya gemetaran,” cerita Gloria.

Gloria yang memiliki anugerah dari Tuhan bisa mendengar suara jenazah lantas langsung memanggil pihak keluarga mayat yang diriasnya untuk menanyakan penyebab kematian.

Singkat cerita, dirinya baru mengetahui ternyata jenazah itu korban tumbal.

Menghilangkan perasaan takutnya, Gloria mencoba berbisik kepada jenazah itu bahwa dirinya datang-datang untuk baik-baik.

“Banyak suara yang saya dengar,” cerita Gloria.

Walakin, dia berhasil merias jenazah santet itu meski dengan cucuran keringat yang membasahi badanya.

Sampai sekarang, diakui Gloria banyak arwah yang mendatangi dirinya untuk sekadar berkomunikasi.

Menurut Gloria, kemampuan spiritual yang dimiliki saat ini diperolehnya dari jenazah yang diiriasnya.

Diakuinya, sang ibunda memiliki kemampuan meramal kematian.

Adapun, pelajaran yang dipetik Gloria dari pengalamannya merias jenazah bahwa hidup merupakan kesempatan.

“Hidup itu kesempatan untuk berbuat baik. Jadi, mulailah saying kepada orang tua selama masih hidup,” kata Gloria.(cr3/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler