Cerita Iip Irfan, Milenial Penjual Sayuran, Punya Omzet Rp 50 Juta per Bulan

Senin, 27 April 2020 – 17:35 WIB
Ilustrasi. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Iip Irfan, salah seorang duta petani milenial dari Cianjur mengolah hasil tani dan mengemasnya menjadi sayuran modifikasi. Dia menjualnya ke masyarakat secara online dengan brand hoyong deui dan salawasna shop.

Berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya dan Serikat Ekonomi Pesantren Kabupaten Tasikmalaya, Iip membuktikan petani juga bisa berinovasi meski di tengah kondisi pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Muslimin, Masih Muda, Peternak Ayam Kampung, Punya Omzet Rp 165 Juta per Bulan

Sayuran kemasan dia suplai ke 500 warung UKM, sembilan mini market, dan 25 perumahan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Dia mengawali usaha taninya pada tahun 2009 dengan budidaya padi organik sistem SRI. Tahun 2011 merambah usaha tani ke hortikultura dengan komoditas, cabai, buncis Kenya, jahe, mentimun, sayuran daun dan melon.

BACA JUGA: Vivi, Milenial Pengolah Limbah jadi Pakan Ayam, Omzetnya Rp 26 Juta per Bulan

Tahun 2016 hingga kini, Iip mengembangkan pertanian terpadu yang memadukan sektor hortikultura, peternakan dan perikanan.

“Manfaat pertanian terpadu itu sendiri dimana limbah dari hortikultura akan diberikan ke ternak dan ikan, limbah ternak dikembalikan ke ikan dan hortikultura,” ujarnya.

BACA JUGA: Tanfidzul Khoiri, Milenial asal Madiun, Peternak yang Punya Omzet Rp 90 Juta per Bulan

Omzet usaha tani yang dikelola Iip Irpan dan tim mencapai 50 juta dalam satu bulan.

Iip memiliki 63 mitra usaha yang juga petani milenial di Kabupaten Tasikmalaya dan berkolaborasi aktif dengan beberapa P4S yaitu P4S Okiagaru Cianjur, P4S Agro Priangan Okiagaru, P4S Lembang Agri, P4S Bina Karya Tasikmalaya, dan Okiagaru Indonesia Agricorp.

Iip menjadi salah satu figur petani milenial yang sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat Pengukuhan Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan bahwa anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik

Hal yang senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.

“Duta petani milenial diharapkan mampu menarik generasi milenial lainnya untuk ikut berwirausaha pertanian. Selain itu mampu membantu sekaligus menjadi corong positif pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian," kata Dedi.

"Dengan mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program-program Kementerian Pertanian sehingga program tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat di lapangan yang otomatis juga mempercepat dampak positif pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler