Muslimin, Masih Muda, Peternak Ayam Kampung, Punya Omzet Rp 165 Juta per Bulan

Senin, 20 April 2020 – 20:10 WIB
Regenerasi petani dan peternak menjadi perhatian besar Kementan. Foto: kiriman dari BPPSDMP

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan regenerasi petani sebagai perhatian besar, dalam menyiapkan sumber daya manusia pertanian yang andal dan mampu berdaya saing.

Upaya yang dilakukan Kementan tersebut tidak sia-sia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya petani serta pengusaha milenial (startup) yang siap untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian.

BACA JUGA: Keuletan KWT Liman Benawi Dapat Pujian dari BPPSDMP Kementan

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang memberikan kontribusi dalam gerakan pembaruan pembangunan pertanian.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian," ujar SYL saat mengukuhkan Duta Petani Milenial dan Petani Andalan beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP: Kostratani Program Pemerintah untuk Sejahterakan Rakyat

Hal tersebut dipertegas kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyampaikan regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu, harus dilakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalan sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia," tegas Dedi.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi Corona, Petani Pinrang ini Sukses Raup Omzet Besar dengan Alsintan

Dalam menghadapi situasi di tengah wabah COVID-19 ini, Dedi menegaskan pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi COVID-19, karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Dedi menyebutkan salah satu petani milenial yang tetap eksis di tengah wabah COVID-19 adalah Saefuddin Muslimin, pemilik Permata Farm yang bergerak di bidang peternakan ayam kampung dan petelur di Kota Makassar dan Kabupaten Soppeng.

Sebagai generasi milenial, pria berusia 30 tahun ini memanfaatkan media online untuk memasarkan hasil ternak dan olahannya langsung kepada konsumen.

"Kami berupaya memotong jalur distribusi agar konsumen bisa mendapatkan pasokan daging ayam yang sehat dan terjangkau, apalagi di masa pandemi ini masyarakat diminta tetap di rumah saja, kami melayani pengantaran sampai ke rumah-rumah," ujar Efu, sapaan akrabnya.

Muslimin menjelaskan alasanya memilih komoditas peternakan khususnya ayam kampung dikarenakan pemeliharaannya relatif mudah dengan tingkat kematian yang rendah.

"Apalagi sudah ada anakan ayam kampung unggulan yang dikembangkan oleh Kementan berikut dengan informasi terkait teknis pemeliharaanya,” jelasnya.

Kini ia telah memiliki peternakan di tiga lokasi dengan penjualan rata-rata 3.000 ekor ayam kampung per bulan. Harga tiap ekor untuk wilayah Kota Makassar adalah Rp 55.000, sehingga rata-rata total omzet dalam satu bulan Rp 165 juta.

Ia pun menjelaskan pos pengeluaran terbesar ada di pakan dan DOC Ayam KUB yang mencapai Rp 22.000 per ekor.

Untuk 3.000 ekor dibutuhkan modal Rp 66 juta. Jadi keuntungan bersih per bulan sebesar Rp 99 juta.

"Pengeluaran masih bisa ditekan dengan menetaskan sendiri DOC dan mencari pakan alternatif yang lebih murah," kata Muslimin.

Dengan keberhasilan yang ia raih, ia mengajak kepada seluruh generasi milienial untuk tidak ragu terjun kedunia pertanian.

“Ini adalah sektor yang menjanjikan dan bergengsi. Di tengah pendemi ini seluruh petani dan peternak untuk tetap berusaha menyediakan pasokan pangan bagi masyarakat di tengah masa krisis. Untuk pemasaran sudah saatnya memanfaatkan teknologi internet untuk memasarkan secara online,” tutur Muslimin. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler