jpnn.com, PONTIANAK - Satpol PP Kota Pontianak yang dibantu personel TNI - Polri memergoki pria dan perempuan muda di kamar kos di Jalan Harapan jaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (19/7) subuh.
Terkena operasi pekat, mereka mengaku saudaraan. "Saya dengan dia, sepupu bah Bang," aku TD kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Kamis (19/7) pagi.
BACA JUGA: Perempuan Muda Kepergok dengan Kekasih di Kos, Sudah 2 Kali
TD merupakan seorang mahasiswa yang berusia 21 tahun. Semalam sebelum razia, dia numpang inap di kamar kos SY, gadis 19 tahun yang diakui sebagai sepupunya. Saat mengetahui dirazia Sat Pol PP, ia mengaku terkejut dan ketakutan.
"Awalnya saya tidur di luar kamar. Pas melihat Sat Pol PP mengetuk pintu, saya terkejut dan masuk ke dalam kamar dia (SY). Betapok (bersembunyi) di balik pintu," sambung TD.
BACA JUGA: Rencana Pengangkatan PTT jadi CPNS Dinilai Berlebihan
Cukup memakan waktu yang lama bagi petugas mengetuk pintu kamar SY. Karena, TD dan SY sempat berdrama dahulu, baru membuka pintu. Bahkan, Kasat Pol PP Syarifah Adriana juga sempat mengetuk pintu itu.
Setelah pintu dibuka, wajah muda-mudi ini pucat. Mereka ketakutan. Tangannya gemetaran ketika menunjukkan kartu identitas yang diminta petugas. Karena tak dapat menunjukkan dokumen resmi terkait status hubungan, mereka digiring ke mobil Dalmas untuk dibawa ke Mako Sat Pol PP.
BACA JUGA: Satpol PP Gerebek Diskotek 108 The New Atmosphere
Masih kepada Rakyat Kalbar, SY juga mengaku TD adalah saudaranya yang baru tiba dari Samarinda. "Dia menginap di kos saya Bang. Karena dia baru datang dari Samarinda, jam sepuluh malam kemarin," kilahnya.
SY mengaku sudah mencari penginapan untuk TD. Namun tak ada yang kosong. "Saya sudah capek cari penginapan namun tak ada, sehingga saya inapkan lah di kos. Tapi dia tidur di luar. Dia masuk ke kamar saya karena kaget lah tiba-tiba ada petugas. Ini kan kos cewek," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sat Pol PP Pontianak Syarifah Adriana mengaku nyaris kecolongan dengan strategi untuk mengelabuhi petugas yang dilakukan TD dan SY. "Memang rapi betul apa yang dirancang mereka untuk mengelabuhi petugas," ujarnya.
Diceritakan Adriana, awalnya dia dan anak buahnya mengetuk pintu kamar SY. Namun mereka tetap tidak mau membukakan pintu.
Pihaknya tak lantas menyerah begitu saja. Sampai akhirnya SY yang membuka pintu kamar. Kepada petugas SY mengaku tidak ada siapa-siapa dalam kamar. Pernyataan itu, kata Adriana, tak membuatnya langsung percaya. Adriana sendiri yang langsung masuk ke dalam kamar dan melakukan pengecekan.
"Saya awalnya lihat ada tumpukan pakaian di belakang pintu. Lalu saya buka tumpukan baju itu, eh kok ada tangan. Terus saya bilang kepada mereka, ketahuan kalian," jelasnya sambil tertawa.
Dikatakan Adriana, jika SY dan TD adalah bersaudara, tentu mereka tidak perlu takut kepada petugas."Kalau ada silsilah yang betul, kita akan mengacu pada aturan. Namun mereka tidak mampu membuktikan itu, sehingga mereka dibawa ke kantor untuk diperiksa," tegasnya. (and/ocs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Segel Apartemen dan Perumahan
Redaktur & Reporter : Soetomo