Cerita Nakes Selama Pandemi, Rindu Keluarga Hingga Kucing Kesayangan

Kamis, 22 Juli 2021 – 04:10 WIB
Bincang Online JPNN.com bertema Sukarelawan Berperan: Tawa dan Tangis Paramedis yang disiarkan di YouTube, Rabu (21/7). Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Nakes Pelaksana ICU RSDC Wisma Atlet Randi Pebrian Putra menceritakan suka duka selama merawat pasien positif Covid-19.

Satu di antaranya ketika sulit bertemu dengan orang tua, adik, bahkan kucing kesayangannya.

BACA JUGA: Konon Insentif Pemerintah Pusat untuk Nakes Lancar, Daerah Bagaimana?

Video call, kata dia, menjadi cara ampuh mengobati rindu bertemu orang tua, adik, dan kucing kesayangan.

Khusus terhadap kucing, nantinya telepon dari keluarga akan diarahkan ke binatang tersebut.

BACA JUGA: Simak, Nakes Ini Berbagi Tips Menjaga Imun Tetap Baik Saat Merawat Pasien Covid-19

"Kadang saya juga video call dengan kucing karena sudah lama enggak ketemu kucing," kata Randi dalam Bincang Online JPNN.com bertema Sukarelawan Berperan: Tawa dan Tangis Paramedis yang disiarkan di YouTube, Rabu (21/7).

Selain sulit bertemu, kata Randi, cerita lain tentang penolakan keluarga ketika drinya memutuskan terlibat langsung menangani pasien terkonfirmasi Covid-19.

BACA JUGA: Pembuat Peti Mati di Indonesia Kewalahan Memenuhi Permintaan di Tengah Pandemi COVID-19

Namun, dia mengaku bersikukuh ingin terlibat menangani pasien positif Covid-19. Sebab, pengalaman merawat pasien tertulari virus SARS-Cov-2 sulit terelakan.

"Awalnya terjadi perdebatan, tetapi saya berangkat juga. Seiring waktu, kelurga mendukung," ujar Randi.

Sementara itu, Perawat Pasien Covid-19 di Kediri Fina Purityasari mengaku juga punya suka duka selama ikut mengurus pasien Covid-19.

Satu di antaranya kerindungan bertemu keluarga.

Sejak pandemi, Fina jarang bertatap muka dengan keluarga. Dirinya khawatir membawa virus ketika pulang dan menularkan penyakit.

"Demi mengurangi risiko ke keluarga. Saya memang jarang pulang sejak Covid-19 meningkat. Kalau rindu video call," tutur dia.

Namun, wanita berambut panjang itu bersyukur keluarganya total mendukung keterlibatannya merawat pasien positif Covid-19.

"Orang tua mendukung dan memotivasi. Khawatir ada tentunya. Tetapi sejauh ini (orang tua) memotivasi anak dan (mengingatkan) hati-hati saat bekerja," beber dia.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler